TECHNOPRENEUR
TOPIK-TOPIK LANJUTAN
SISTEM INFORMASI
Oleh
Andy Linnard
D. 1501164504
Yudha
Rizki. N 1501163634
Bagas Dwi 1501162083
Indra Kurniawan 1501163880
Julio
Andre 1501156585
06PMM
Binus
University
Jakarta
2014
Abstrak
Inovasi, kemampuan dalam teknologi dan kemampuan
berwirausaha merupakan solusi untuk meningkatkan keadaan ekonomi Indonesia yang
sedang bertumbuh. Inovasi adalah langkah-langkah yang sistematis untuk mengubah
sesuatu (produk, ide, informasi, teknologi dan lainnya) menjadi sebuahsumber
yang memiliki nilai tinggi. Sedangkan technopreneursip yang memadukan proses
teknologi dankemampuan berwirausaha merupakan sumber yang sesungguhnya untuk
kekuatan ekonomi berbasis pengetahuan. Technopreneurship merupakan proses
sintesis dalam rekayasa untuk masa depanmanusia, organisasi, negara dan
bangsa.Technopreneur adalah gabungan dari kata technique dan entrepreneur yang
artinyaadalah orang yang mempunyai skill di bidang teknologi namun dapat
membaca peluang usaha di bidang teknologi .Angka kelahiran technopreneur
tampaknya kian meningkat dari hari ke hari. Jika datang ke pameran-pameran dan
presentasi teknologi informasi (TI), maka akan didapati presenter presenter
yang masihmuda, tetapi tampil visioner, futuristik, bersemangat, energik, penuh
gagasan, dan piawai dalam mendemonstrasikan kemampuannya untuk mengoperasikan
dan memanfaatkan TI dalam berbagai bidang. Kelahiran para technopreneur itu
banyak didasari dengan sejumlah latar belakang, antara lain: idealisme untuk
menciptakan lapangan kerja baru, mengubah peran teknologi tidak hanya sebagai
alatbantu saja, melainkan sebagai sumber bisnis, menggali potensi diri untuk
hidup mandiri, memiliki kebebasan berkreasi dan pendapatan tidak terbatas. Maka
pada karya tulis ini,penulis akan membahas tentang perkembangan Perkembangan
Technopreneurship Dan Peranan Technopreneur Serta Pengaruh Teknologi Untuk
Dunia Bisnis
Kata kunci : Inovasi, Technopreneurship, Technopreneur
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Inovasi, kemampuan dalam teknologi dan kemampuan
berwirausaha merupakan solusi untuk meningkatkan keadaan ekonomi Indonesia yang
sedang bertumbuh. Inovasi adalah langkah-langkah yang sistematis untuk mengubah
sesuatu (produk, ide, informasi, teknologi dan lainnya) menjadi sebuah sumber
yang memiliki nilai tinggi. Sedangkan technopreneursip yang memadukan proses
teknologi dan kemampuan berwirausaha merupakan sumber yang sesungguhnya untuk
kekuatan ekonomi berbasis pengetahuan. Technopreneurship merupakan proses
sintesis dalam rekayasa untuk masa depan manusia, organisasi, negara dan
bangsa. Panduan strategi dan proses pengambilan keputusan menjadi makin di minati
dan kompleks.Perkembangan dan penerapan Technopreneurship di era Globalisasi
saat ini telah banyak membawa dampak perubahan pada area bisnis saat ini. Jika
kita lihat ke 2 -3 dekade yang lalu, maka sebut saja Taiwan, Korea Selatan dan
Singapura masih digolongkan sebagai Negara Berkembang. Namun sekarang
Negara-negara ini telah menjadi Negara maju dengan perekonomian yang didasarkan
pada Industri teknologi. Perkembangan Korea diawali dengan industri tradisional
kemudian diikuti oleh industry semi konduktor. Sedangkan Singapura memiliki
kontrak di bidang elektronik dengan perusahaan-perusahaan barat kemudian
diikuti juga oleh manufaktur semi konduktor. Taiwan terkenal dengan industri
aksesoris Komputer Pribadi (PC). Rahasia lain yang membuat perkembangan
negara-negara ini melejit adalah adanya inovasi.Semua inovasi tersebut pastinya
datang dari seorang penggagas ide-ide baru yang kita kenal dengan
“Technopreneur”, Technopreneur adalah gabungan dari kata technique dan
entrepreneur yang artinyaadalah orang yang mempunyai skill di bidang teknologi
namun dapat membaca peluang usaha di bidang teknologi .Angka kelahiran
technopreneur tampaknya kian meningkat dari hari ke hari. Jika datang ke
pameran-pameran dan presentasi teknologi informasi (TI), maka akan didapati
presenter presenter yang masih muda, tetapi tampil visioner, futuristik,
bersemangat, energik, penuh gagasan, dan piawai dalam mendemonstrasikan
kemampuannya untuk mengoperasikan dan memanfaatkan TI dalam berbagai bidang.
Kelahiran para technopreneur itu banyak didasari dengan sejumlah latar
belakang, antara lain : idealisme untuk menciptakan lapangan kerja baru,
mengubah peran teknologi tidak hanya sebagai alat bantu saja, melainkan sebagai
sumber bisnis, menggali potensi diri untuk hidup mandiri, memiliki kebebasan
berkreasi dan pendapatan tidak terbatas. Maka pada karya tulis ini,penulis akan
membahas tentang perkembangan Perkembangan Technopreneurship Dan Peranan
Technopreneur Serta Pengaruh Teknologi Untuk Dunia Bisnis
1.2
Ruang Lingkup
Mengingat luasnya
cakupan ruang lingkup tentang Technopreneur
, maka ruang lingkup yang dibahas dibatasi pada :
1. Memberikan
informasi tentang fungsi dari Technopreneur
2. Perkembangan
Technopreneur di Indonesia
1.3
Tujuan dan Manfaat
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut :
1.
Memberikan
informasi tentang Technopreneur pada pembaca.
2.
Memberikan
pemasukan para pembaca untuk menjadi Technopreneur
1.4 Metodologi Penelitian
Metode yang
digunakan terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1. Studi pustaka
Metode pengumpulan informasi yang digunakan melalui studi
artikel media internet dan buku-buku referensi yang dapat dijadikan sumber dan
panduan dalam penyusunan penulisan ini.
2. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah
dengan menganalisis dan me-review
perkembangan perpustakaanyang ada di Indonesia.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan memberikan gambaran yang sistematis
dalam memahami topik yang disajikan, kami membagi paper ini ke dalam
bagian-bagian berupa bab yaitu :
BAB I
: Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan tentang masalah pokok yang
dibahas dalam paper ini, yang terdiri dari Latar Belakang, Ruang Lingkup,
Tujuan dan Manfaaat, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini akan menguraikan teori
atau konsep yang melandasi hal-hal yang terdapat dalam penelitian ini,
BAB III : Pembahasan
Dalam bab ini berisi hasil penelitian
yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dan manfaat yang ditetapkan pada
pendahuluan. Lalu menunjukkan bagaimana pemikiran atau temuan-temuan diperoleh,
menginterpretasikan temuan, dan mengaitkannya dengan teori yang digunakan.
BAB IV : Penutup
Dalam bab ini penulis akan menarik bebarapa
kesimpulan berdasarkan petunjuk dari buku-buku referensi, internet, dan seminar
teori-teori lanjutan sistem informasi serta saran yang mungkin akan diterapkan
untuk kemajuan perusahaan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Antonius Tanan (2008,p97),
istilah technopreneurship merupakan gabungan dari dua kata yakni teknonolgi dan
enterpreneur. Kata teknologi berasal dari bahasa yunani yang berarti tindakan
sitematis dari sebuah kecakapan, termasuk seni. Sedangkan enterpreneur
merupakan tindakan komersialisasi terhadap suatu produk. Sehingga Tanan
menyimpulkan bahwa technopreneurship merupakan suatu proses komersialisasi
produk-produk teknologi yang kurang berharga menjadi berbagai produk yang
bernilai tinggi sehingga menarik minat konsumen untuk membeli atau memilikinya.
Menurut Tata sutarbi
(2009) menyatakan bahwa technopreneurship merupakan proses dan pembentukan
usaha baru yang melibatkan teknologi sebagai basisnya, dengan harapan bahwa penciptaan
strategi dan inovasi yang tepat kelak bisa menempatkan teknologi sebagai salah
satu faktor untuk pengembangan ekonomi nasional.
Menurut Chua Eung Hwa,
An Action Learning Journey of a Technopreneur in Creating, Sustaining and
Growing a World Class Knowledge-Based Teaching Organisation in Factory
Automation in the 21st century, July 2009:“A technopreneur
is an extension of an entrepreneur, and makes use of technology to make a new
invention an innovation and thereby exploits his achievement in the market to
make money”.
menurut Yudha Pratomo,
Utilization of Human Virtual Intelligence Framework in Managing Technopreneur
Knowledge, Faculty of Computer Science, University of Sriwijaya, Jurnal Generic
2010: “Technopreneurs are people who make or found their own
technology-based business by recognizing opportunities and organizing
resources”.
Sedangkan menurut
S.Goodman, W.Ladzani, B.Bates dalam bukunya Fresh Perspective:
Business Management 2005 : “Technopreneurs are entrepreneurs who
combine their technological and entrepreneurial skills”.
Menurut Eddy
Soeryanto (2009: 16) Technopreneurship (teknologi
Entepreneurship) merupakan
bagian dari Entrepreneurship yang menekankan
pada faktor teknologi yaitu kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses
bisnisnya.
Merujuk pada Dorf and Byers (2005) mendefinisikan technological entrepreneurship sebagai “style of business leadership that involve
identifying high potential, technology intensive commercial opportunities,
gathering resources such as talent and capital, and managing rapid growth and
significant risk using principled decision making skill. Technology ventures
exploit breakthrough advances in science and engineering to develop better
products and services for costumer. The leader technology ventures demonstrate
focus, passion and unrelenting will to succeed”.
Shane and Venkataraman (2004) mendefiniskan technological entrepreneurship sebagai
proses yang digunakan oleh wirausahawan untuk mengelola sumber daya, system
teknis (teknologi), dan strategi organisasi untuk memanpaatkan peluang,
sedangkan Canadian Academy Engineering (1998), mendifinisikan sebagai
“pengaplikasian inovatif dari pengetahuan teknis dan keilmuan seseorang atau
beberapa orang yang memulai dan mengoperasikan bisnisnya berdasarkan resiko
dalam mencapai tujuan organisasi”.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Technology, Enterpreneur, Enterpreneurship
Technology adalah keseluruhan
sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia.
Entrepreneur
adalah seseorang
yang mendapati sebuah peluang dan membangun sebuah organisasi untuk
memaksimalkan peluang tersebut. Selanjutnya, proses kewirausahawan
(entrepreneurship) tersebut melibatkan semua fungsi, aktivitas, dan tindakan
yang berhubungan dengan mewujudkan peluang dan membangun organisasi untuk
mencapainya.
Enterpreneurship
adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun bertujuan untuk menjembatani antara
ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembangunan/ pembentukan
sebuah perusahaan baru, kegiatan kewirausahaan juga merupakan kemampuan
managerial yang diperlukan oleh seorang entrepreneur.
3.2 Technopreneurship, Technopreneur
Technopreneurship
merupakan proses dan pembentukan usaha baru yang melibatkan teknologi sebagai
basisnya, dengan harapan bahwa penciptaan strategi dan inovasi yang tepat kelak
bisa menempatkan teknologi sebagai salah satu faktor untuk pengembangan ekonomi
nasional.
Technopreneur
merupakan entrepreneur yang mengoptimalkan segenap potensi teknologi yang sudah
ada sebagai basis pengembangan bisnis yang dijalankannya.
3.3 Peran Teknologi
Peran
teknologi untuk saat ini
·
Meningkatkan efisiensi
·
Menigkatkan produktivitas
·
Mengingkatkan kualitas produk
·
Memperluas pasar
·
Alat pemasaran
3.4
Alasan Mengapa Technopreneur dilakukan
Mengapa
Technopreneur dilakukan ?
·
Menghasilkan generasi yang kreatif & inovatif
·
Menghadirkan lapangan kerja baru
·
Mempersempit kesenjangan teknologi
·
Menghemat sumber daya energi
3.5
Komponen Technopreneur
Komponen
Technopreneur
·
Creativity
·
Invention
·
Oportunity analiysis
·
Intelectual rights
·
Market analysis
·
Self development
·
Business planning
·
Management
·
Marketing planning
·
Business model
·
Effectivity
·
Efficiency
·
Organization building
3.6
Cara Untuk Menjadi Seorang Technopreneur
Bagaimana
menjadi Technopreneur
·
Mulailah dari apa yang ada di diri kita, mulai lah
dari apa yang kita bisa lakukan
·
Mimpikanlah apa yang anda inginkan dan inginkanlah apa
yang anda impikan
·
Biasakan mencatat ide-ide bisnis yang datang secara
tidak terduga
·
Kuasai ilmu pengetahuan
·
Kuasai teknologi
·
Harus membiasakan diri untuk tertarik pada praktik
bisnis terbaik
·
Carilah mitra bisnis yang melengkapi keunggulan anda
·
Selalu menjaga komitmen untuk memberikan manfaat bagi
kedua belah pihak
·
Jangan memikirkan kemungkinan gagal
3.7 Produk-produk Technopreneurship
1. Software
ð Sebuah
perangkat yang menghubungkan suatu komputer dengan pengguna atau bisa digunakan
untuk mengkontrol perangkat keras atau digunakan untuk menghasilkan data
informasi.
·
Close Software
ð
Tidak diperkenankan dengan alasan apapun
untuk menggunakan software ini tanpa ada izinnya(lisence).
·
Share Software
ð
Software yang dapat digunakan oleh
siapapun yang diberikan secara Cuma-Cuma oleh produsen software.
·
Free Software
ð
Software yang dapat diunduh secara
gratis oleh siapa saja. Sebenarnya software jenis ini tidak untuk
dikomersialisasikan.
·
Open Source
ð
Merupakan sekumpulan software yang
pendistribusiannya dilakukan secara Cuma-Cuma, bebas dimodifikasi namun tetap
terintegritas pada pencipta kode sumber.
2. Hardware
ð
Hardware atau piranti keras merupakan
komponen komputer yang bekerja secara elektronik, yang bertugas melakukan
berbagai operasi yang memastikan sistem komputer berjalan dengan semestibya.
·
Adapun bagian-bagian hardware tersebut.
§ input
divice (unit masukan)
o misalnya:
keyboard, mouse, joystic, dll.
§ Process
device (unit Pemrosesan)
o Misal:
motherboard
§ Output
device (unit keluaran)
o Misal:
printer
§ Backing
Storage ( unit penyimpanan)
o Misal:
harddisk, floppydisk dll.
§ Periferal
( unit tambahan)
o Misal:
berbagai aksesoris.
·
Contoh Perusahaan yang berbasis Technopreneur
§ Microsoft
§ Google
§ Facebook
§ Twitter
3.8 Technoprenurship
dalam bidang Teknologi Informasi
Teknologi informasi dan technopreneurship adalah 2 hal yang
amat berdekatan, bahkan dapat digambarkan bahwa setiap usahawan yang bergerak
dalam bidang IT sudah dipastikan seorang technopreneur.
Banyak contoh technopreneur sejati dalam bidang IT. Salah satunya
adalah industri kreatif dalam bidang animasi digital. Film-film yang dulunya
didominasi dengan peran penuh manusia, saat ini sudah banyak memadukan dengan
teknologi digital. Contoh yang terbaru saat ini adalah Transformer yang sangat
popular di seluruh dunia, juga Harry Potter yang setiap episodenya sangat
ditunggu-tunggu oleh penggemarnya.
Contoh di Indonesia adalah Pesona Edukasi. Perusahaan yang menyusun
modul-modul pembeljaran berbasis multimedia yang kemudian dipasarkan
sekolah-sekolah yang memang membutuhkannya.
3.9 Technopreneurship
dalam Bidang Otomotif
Bidang otomotif adalah salah satu bidang yang paling membutuhkan teknologi
informasi karena kondisi bidang ini cukup rumit.
Coba anda bayangkan, bagaimana mengajarkan proses perubahan dari
bahan baker menjadi tenaga gerak di dalam sebuah silinder ? Dengan melihat
secara langsung tentu saja tidak dimungkinkan, karena tekanan, panas dan
ledakan yang terjadi, amat besar dan berbahaya secara langsung. Satu-satunya
cara adalah dengan membuat proses tersebut dalam proses animasi sehingga mudah
dipahami oleh orang lain.
Di sisi lain, untuk mempermudah calon teknisi untuk memasang berbagai
jenis baut atau mur yang sesuai pada sebuah blok mesin, apabila dilakukan
serampangan bias membuat blok tersebut mengalami kerusakan. Juga untuk
mempelajari perakitan mesin secara langsung dengan system coba-coba akan sangat
berbahaya dan beresiko tinggi bagi mesin tersebut. Seluruh sitem ini akan lebih
mudah apabila dapat dilaksanakan secara simulasi terlebih dahulu, agar peserta
pelatihan atau siswa dapat memahami konsepnya dan kemudian baru dipraktekkan
secara langsung pada mesin yang sebenarnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kesimpulan makalah
ini adalah :
1.
Kunci sukses dalam mengembangkan technopreneur adalah
berusaha terus menerus
2.
Technopreneur di Indonesia masih sedikit
4.2 Saran
Untuk dapat memberikan hasil
yang lebih baik, maka saran yang dapat kami berikan sebagai berikut :
1.
Selalu berusaha keras agar menjadi technopreneur yang
sukses.
2.
Pemerintah Indonesia harus mendukung rakyatnya yang
ingin menjadi technopreneur.
DAFTAR PUSTAKA
Kajian Materi dari : http://blueandgreen-tavez.blogspot.com/2010/11/technopreneurship-di-era-globalisasi.html
Kajian Materi dari : http://sman5magelang.sch.id/info-2412-tecnopreneurship-dalam-industri-informasi-dan-otomotif.html#sthash.GzT0Xsry.dpuf
Kajian
materi dari : http://pojokbursa.widyatama.ac.id/mba-itb-blog-competition mempersiapkan-technopreneur-untuk-menghadapi-asean-economic-community-aec/
Kajian materi dari : http://eprints.uny.ac.id/8861/1/JURNAL.pdf www.binus.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar