Senin, 07 April 2014

TECHNOPRENEUR

www.binus.ac.id

TECHNOPRENEUR

TOPIK-TOPIK LANJUTAN
SISTEM INFORMASI





Oleh

Andy Linnard D.                  1501164504
                                    Yudha Rizki. N                      1501163634               
Bagas Dwi                              1501162083
Indra Kurniawan                  1501163880
                                    Julio Andre                            1501156585

06PMM










Binus University
Jakarta
2014


Abstrak



Inovasi, kemampuan dalam teknologi dan kemampuan berwirausaha merupakan solusi untuk meningkatkan keadaan ekonomi Indonesia yang sedang bertumbuh. Inovasi adalah langkah-langkah yang sistematis untuk mengubah sesuatu (produk, ide, informasi, teknologi dan lainnya) menjadi sebuahsumber yang memiliki nilai tinggi. Sedangkan technopreneursip yang memadukan proses teknologi dankemampuan berwirausaha merupakan sumber yang sesungguhnya untuk kekuatan ekonomi berbasis pengetahuan. Technopreneurship merupakan proses sintesis dalam rekayasa untuk masa depanmanusia, organisasi, negara dan bangsa.Technopreneur adalah gabungan dari kata technique dan entrepreneur yang artinyaadalah orang yang mempunyai skill di bidang teknologi namun dapat membaca peluang usaha di bidang teknologi .Angka kelahiran technopreneur tampaknya kian meningkat dari hari ke hari. Jika datang ke pameran-pameran dan presentasi teknologi informasi (TI), maka akan didapati presenter presenter yang masihmuda, tetapi tampil visioner, futuristik, bersemangat, energik, penuh gagasan, dan piawai dalam mendemonstrasikan kemampuannya untuk mengoperasikan dan memanfaatkan TI dalam berbagai bidang. Kelahiran para technopreneur itu banyak didasari dengan sejumlah latar belakang, antara lain: idealisme untuk menciptakan lapangan kerja baru, mengubah peran teknologi tidak hanya sebagai alatbantu saja, melainkan sebagai sumber bisnis, menggali potensi diri untuk hidup mandiri, memiliki kebebasan berkreasi dan pendapatan tidak terbatas. Maka pada karya tulis ini,penulis akan membahas tentang perkembangan Perkembangan Technopreneurship Dan Peranan Technopreneur Serta Pengaruh Teknologi Untuk Dunia Bisnis


Kata kunci : Inovasi, Technopreneurship, Technopreneur



BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Inovasi, kemampuan dalam teknologi dan kemampuan berwirausaha merupakan solusi untuk meningkatkan keadaan ekonomi Indonesia yang sedang bertumbuh. Inovasi adalah langkah-langkah yang sistematis untuk mengubah sesuatu (produk, ide, informasi, teknologi dan lainnya) menjadi sebuah sumber yang memiliki nilai tinggi. Sedangkan technopreneursip yang memadukan proses teknologi dan kemampuan berwirausaha merupakan sumber yang sesungguhnya untuk kekuatan ekonomi berbasis   pengetahuan. Technopreneurship merupakan proses sintesis dalam rekayasa untuk masa depan manusia, organisasi, negara dan bangsa. Panduan strategi dan proses pengambilan keputusan menjadi makin di minati dan kompleks.Perkembangan dan penerapan Technopreneurship di era Globalisasi saat ini telah banyak membawa dampak perubahan pada area bisnis saat ini. Jika kita lihat ke 2 -3 dekade yang lalu, maka sebut saja Taiwan, Korea Selatan dan Singapura masih digolongkan sebagai Negara Berkembang. Namun sekarang Negara-negara ini telah menjadi Negara maju dengan perekonomian yang didasarkan pada Industri teknologi. Perkembangan Korea diawali dengan industri tradisional kemudian diikuti oleh industry semi konduktor. Sedangkan Singapura memiliki kontrak di bidang elektronik dengan perusahaan-perusahaan barat kemudian diikuti juga oleh manufaktur semi konduktor. Taiwan terkenal dengan industri aksesoris Komputer Pribadi (PC). Rahasia lain yang membuat perkembangan negara-negara ini melejit adalah adanya inovasi.Semua inovasi tersebut pastinya datang dari seorang penggagas ide-ide baru yang kita kenal dengan “Technopreneur”, Technopreneur adalah gabungan dari kata technique dan entrepreneur yang artinyaadalah orang yang mempunyai skill di bidang teknologi namun dapat membaca peluang usaha di bidang teknologi .Angka kelahiran technopreneur tampaknya kian meningkat dari hari ke hari. Jika datang ke pameran-pameran dan presentasi teknologi informasi (TI), maka akan didapati presenter presenter yang masih muda, tetapi tampil visioner, futuristik, bersemangat, energik, penuh gagasan, dan piawai dalam mendemonstrasikan kemampuannya untuk mengoperasikan dan memanfaatkan TI dalam berbagai bidang. Kelahiran para technopreneur itu banyak didasari dengan sejumlah latar belakang, antara lain : idealisme untuk menciptakan lapangan kerja baru, mengubah peran teknologi tidak hanya sebagai alat bantu saja, melainkan sebagai sumber bisnis, menggali potensi diri untuk hidup mandiri, memiliki kebebasan berkreasi dan pendapatan tidak terbatas. Maka pada karya tulis ini,penulis akan membahas tentang perkembangan Perkembangan Technopreneurship Dan Peranan Technopreneur Serta Pengaruh Teknologi Untuk Dunia Bisnis

 
1.2 Ruang Lingkup

Mengingat luasnya cakupan ruang lingkup tentang Technopreneur , maka ruang lingkup yang dibahas dibatasi pada :

1.      Memberikan informasi tentang fungsi dari Technopreneur
2.      Perkembangan Technopreneur di Indonesia

1.3 Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan pembahasan pada latar belakang, maka dapat ditentukan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui  perkembangan perpustakaan yang ada di Indonesia.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut :
1.      Memberikan informasi tentang Technopreneur pada pembaca.
2.      Memberikan pemasukan para pembaca untuk menjadi Technopreneur

1.4  Metodologi Penelitian


Metode yang digunakan terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

1.      Studi pustaka
Metode pengumpulan informasi yang digunakan melalui studi artikel media internet dan buku-buku referensi yang dapat dijadikan sumber dan panduan dalam penyusunan penulisan ini.

2.      Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menganalisis dan me-review perkembangan perpustakaanyang ada di Indonesia.


1.5  Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan memberikan gambaran yang sistematis dalam memahami topik yang disajikan, kami membagi paper ini ke dalam bagian-bagian berupa bab yaitu :

 BAB I    : Pendahuluan

                 Dalam bab ini diuraikan tentang masalah pokok yang dibahas dalam paper ini, yang terdiri dari Latar Belakang, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaaat, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.


BAB II  : Landasan Teori

Dalam bab ini akan menguraikan teori atau konsep yang melandasi hal-hal yang terdapat dalam penelitian ini,

BAB III : Pembahasan

Dalam bab ini berisi hasil penelitian yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dan manfaat yang ditetapkan pada pendahuluan. Lalu menunjukkan bagaimana pemikiran atau temuan-temuan diperoleh, menginterpretasikan temuan, dan mengaitkannya dengan teori yang digunakan.

BAB IV : Penutup

Dalam bab ini penulis akan menarik bebarapa kesimpulan berdasarkan petunjuk dari buku-buku referensi, internet, dan seminar teori-teori lanjutan sistem informasi serta saran yang mungkin akan diterapkan untuk kemajuan perusahaan.




BAB II
LANDASAN TEORI


Menurut Antonius Tanan (2008,p97), istilah technopreneurship merupakan gabungan dari dua kata yakni teknonolgi dan enterpreneur. Kata teknologi berasal dari bahasa yunani yang berarti tindakan sitematis dari sebuah kecakapan, termasuk seni. Sedangkan enterpreneur merupakan tindakan komersialisasi terhadap suatu produk. Sehingga Tanan menyimpulkan bahwa technopreneurship merupakan suatu proses komersialisasi produk-produk teknologi yang kurang berharga menjadi berbagai produk yang bernilai tinggi sehingga menarik minat konsumen untuk membeli atau memilikinya.
 

Menurut Tata sutarbi (2009) menyatakan bahwa technopreneurship merupakan proses dan pembentukan usaha baru yang melibatkan teknologi sebagai basisnya, dengan harapan bahwa penciptaan strategi dan inovasi yang tepat kelak bisa menempatkan teknologi sebagai salah satu faktor untuk pengembangan ekonomi nasional.


Menurut Chua Eung Hwa, An Action Learning Journey of a Technopreneur in Creating, Sustaining and Growing a World Class Knowledge-Based Teaching Organisation in Factory Automation in the 21st century, July 2009:“A technopreneur is an extension of an entrepreneur, and makes use of technology to make a new invention an innovation and thereby exploits his achievement in the market to make money”.

menurut Yudha Pratomo, Utilization of Human Virtual Intelligence Framework in Managing Technopreneur Knowledge, Faculty of Computer Science, University of Sriwijaya, Jurnal Generic 2010: “Technopreneurs are people who make or found their own technology-based business by recognizing opportunities and organizing resources”.  

Sedangkan menurut S.Goodman, W.Ladzani, B.Bates dalam bukunya Fresh Perspective: Business Management 2005 : “Technopreneurs are entrepreneurs who combine their technological and entrepreneurial skills”.

Menurut Eddy Soeryanto (2009: 16) Technopreneurship (teknologi Entepreneurship) merupakan bagian dari Entrepreneurship yang menekankan pada faktor teknologi yaitu kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses bisnisnya.

Merujuk pada Dorf and Byers (2005) mendefinisikan technological entrepreneurship sebagai “style of business leadership that involve identifying high potential, technology intensive commercial opportunities, gathering resources such as talent and capital, and managing rapid growth and significant risk using principled decision making skill. Technology ventures exploit breakthrough advances in science and engineering to develop better products and services for costumer. The leader technology ventures demonstrate focus, passion and unrelenting will to succeed”. 

Shane and Venkataraman (2004) mendefiniskan technological entrepreneurship sebagai proses yang digunakan oleh wirausahawan untuk mengelola sumber daya, system teknis (teknologi), dan strategi organisasi untuk memanpaatkan peluang, sedangkan Canadian Academy Engineering (1998), mendifinisikan sebagai “pengaplikasian inovatif dari pengetahuan teknis dan keilmuan seseorang atau beberapa orang yang memulai dan mengoperasikan bisnisnya berdasarkan resiko dalam mencapai tujuan organisasi”.
 



BAB III
PEMBAHASAN


3.1  Technology, Enterpreneur, Enterpreneurship

Technology adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Entrepreneur adalah seseorang yang mendapati sebuah peluang dan membangun sebuah organisasi untuk memaksimalkan peluang tersebut. Selanjutnya, proses kewirausahawan (entrepreneurship) tersebut melibatkan semua fungsi, aktivitas, dan tindakan yang berhubungan dengan mewujudkan peluang dan membangun organisasi untuk mencapainya.

Enterpreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun bertujuan untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembangunan/ pembentukan sebuah perusahaan baru, kegiatan kewirausahaan juga merupakan kemampuan managerial yang diperlukan oleh seorang entrepreneur.

3.2  Technopreneurship, Technopreneur

Technopreneurship merupakan proses dan pembentukan usaha baru yang melibatkan teknologi sebagai basisnya, dengan harapan bahwa penciptaan strategi dan inovasi yang tepat kelak bisa menempatkan teknologi sebagai salah satu faktor untuk pengembangan ekonomi nasional.

Technopreneur merupakan entrepreneur yang mengoptimalkan segenap potensi teknologi yang sudah ada sebagai basis pengembangan bisnis yang dijalankannya.

3.3  Peran Teknologi

Peran teknologi untuk saat ini

·         Meningkatkan efisiensi
·         Menigkatkan produktivitas
·         Mengingkatkan kualitas produk
·         Memperluas pasar
·         Alat pemasaran

3.4  Alasan Mengapa Technopreneur dilakukan

Mengapa Technopreneur dilakukan ?
·         Menghasilkan generasi yang kreatif & inovatif
·         Menghadirkan lapangan kerja baru
·         Mempersempit kesenjangan teknologi
·         Menghemat sumber daya energi

3.5  Komponen Technopreneur

Komponen Technopreneur

·         Creativity
·         Invention
·         Oportunity analiysis
·         Intelectual rights
·         Market analysis
·         Self development
·         Business planning
·         Management
·         Marketing planning
·         Business model
·         Effectivity
·         Efficiency
·         Organization building

3.6  Cara Untuk Menjadi Seorang Technopreneur

Bagaimana menjadi Technopreneur

·         Mulailah dari apa yang ada di diri kita, mulai lah dari apa yang kita bisa lakukan
·         Mimpikanlah apa yang anda inginkan dan inginkanlah apa yang anda impikan
·         Biasakan mencatat ide-ide bisnis yang datang secara tidak terduga
·         Kuasai ilmu pengetahuan
·         Kuasai teknologi
·         Harus membiasakan diri untuk tertarik pada praktik bisnis terbaik
·         Carilah mitra bisnis yang melengkapi keunggulan anda
·         Selalu menjaga komitmen untuk memberikan manfaat bagi kedua belah pihak
·         Jangan memikirkan kemungkinan gagal

3.7  Produk-produk Technopreneurship

1.      Software

ð  Sebuah perangkat yang menghubungkan suatu komputer dengan pengguna atau bisa digunakan untuk mengkontrol perangkat keras atau digunakan untuk menghasilkan data informasi.

·         Close Software

ð  Tidak diperkenankan dengan alasan apapun untuk menggunakan software ini tanpa ada izinnya(lisence).

·         Share Software

ð  Software yang dapat digunakan oleh siapapun yang diberikan secara Cuma-Cuma oleh produsen software.

·         Free Software

ð  Software yang dapat diunduh secara gratis oleh siapa saja. Sebenarnya software jenis ini tidak untuk dikomersialisasikan.

·         Open Source

ð  Merupakan sekumpulan software yang pendistribusiannya dilakukan secara Cuma-Cuma, bebas dimodifikasi namun tetap terintegritas pada pencipta kode sumber.


2.      Hardware

ð  Hardware atau piranti keras merupakan komponen komputer yang bekerja secara elektronik, yang bertugas melakukan berbagai operasi yang memastikan sistem komputer berjalan dengan semestibya.

·         Adapun bagian-bagian hardware tersebut.

§  input divice (unit masukan)
o   misalnya: keyboard, mouse, joystic, dll.
§  Process device (unit Pemrosesan)
o   Misal: motherboard
§  Output device (unit keluaran)
o   Misal: printer
§  Backing Storage ( unit penyimpanan)
o   Misal: harddisk, floppydisk dll.
§  Periferal ( unit tambahan)
o   Misal: berbagai aksesoris.


·         Contoh Perusahaan yang berbasis Technopreneur

§  Microsoft
§  Google
§  Facebook
§  Twitter

3.8  Technoprenurship dalam bidang Teknologi Informasi

Teknologi informasi dan technopreneurship adalah 2 hal yang amat berdekatan, bahkan dapat digambarkan bahwa setiap usahawan yang bergerak dalam bidang IT sudah dipastikan seorang technopreneur.
 Banyak contoh technopreneur sejati dalam bidang IT. Salah satunya adalah industri kreatif dalam bidang animasi digital. Film-film yang dulunya didominasi dengan peran penuh manusia, saat ini sudah banyak memadukan dengan teknologi digital. Contoh yang terbaru saat ini adalah Transformer yang sangat popular di seluruh dunia, juga Harry Potter yang setiap episodenya sangat ditunggu-tunggu oleh penggemarnya.
 Contoh di Indonesia adalah Pesona Edukasi. Perusahaan yang menyusun modul-modul pembeljaran berbasis multimedia yang kemudian dipasarkan sekolah-sekolah yang memang membutuhkannya.

3.9  Technopreneurship dalam Bidang Otomotif

Bidang otomotif adalah salah satu bidang yang paling membutuhkan teknologi informasi karena kondisi bidang ini cukup rumit.
Coba anda bayangkan, bagaimana mengajarkan proses perubahan dari bahan baker menjadi tenaga gerak di dalam sebuah silinder ? Dengan melihat secara langsung tentu saja tidak dimungkinkan, karena tekanan, panas dan ledakan yang terjadi, amat besar dan berbahaya secara langsung. Satu-satunya cara adalah dengan membuat proses tersebut dalam proses animasi sehingga mudah dipahami oleh orang lain.
Di sisi lain, untuk mempermudah calon teknisi untuk memasang berbagai jenis baut atau mur yang sesuai pada sebuah blok mesin, apabila dilakukan serampangan bias membuat blok tersebut mengalami kerusakan. Juga untuk mempelajari perakitan mesin secara langsung dengan system coba-coba akan sangat berbahaya dan beresiko tinggi bagi mesin tersebut. Seluruh sitem ini akan lebih mudah apabila dapat dilaksanakan secara simulasi terlebih dahulu, agar peserta pelatihan atau siswa dapat memahami konsepnya dan kemudian baru dipraktekkan secara langsung pada mesin yang sebenarnya.





BAB IV
PENUTUP


4.1 Kesimpulan
            Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kesimpulan makalah ini adalah :
1.      Kunci sukses dalam mengembangkan technopreneur adalah berusaha terus menerus
2.      Technopreneur di Indonesia masih sedikit  
4.2  Saran
Untuk dapat memberikan hasil yang lebih baik, maka saran yang dapat kami berikan sebagai berikut :
1.      Selalu berusaha keras agar menjadi technopreneur yang sukses.
2.      Pemerintah Indonesia harus mendukung rakyatnya yang ingin menjadi technopreneur.     














DAFTAR PUSTAKA


Kajian materi dari : http://eprints.uny.ac.id/8861/1/JURNAL.pdf



www.binus.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar