DAMPAK
IMPLEMENTASI ENTERPRISE SYSTEM PADA PERUSAHAAN
PAPER
TOPIK-TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI
Oleh :
Yudha Rizki
Nursofyan
1501163634
Universitas Bina
Nusantara
Jakarta
2014
Abstrak
Persaingan bisnis di dunia ini semakin lama semakin
ketat serta didukung oleh perkembangan teknologi yang selalu berkembang dari
tahun ke tahun. Dengan berkembangnya teknologi dalam dunia bisnis maka setiap
perusahaan dituntut harus cepat dalam menjalani proses bisnis mereka. Untuk
mendukung proses bisnis mereka harus menerapkan suatu sistem yang bisa
menghubungkan setiap bagian-bagian yang fungsional dalam perusahaan. Semakin
kompleksnya proses bisnis di dalam perusahaan, maka dibutuhkan sebuah sistem yang
bisa meningkatkan kinerja dan efektivitas dan bisa memberikan informasi saat
dibutuhkan lebih cepat dari sebelumnya. Enterprise
System adalah susunan elemen berskala besar yang saling berhubungan dari
beberapa fungsi proses bisnis dan informasi terpusat untuk mencapai tujuan
tertentu pada perusahaan. Selain itu perusahaan dapat menggunakan ERP (Enterprise Resource Planning)
adalah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya perusahaan, yaitu
berupa paket aplikasi program terintegrasi dan multi modul yang dirancang untuk
melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan, sehingga pekerjaaan
menjadi lebih efisien dan dapat memberikan pelayanan lebih bagi konsumen, yang
akhirnya dapat menghasilkan nilai tambah dan memberikan keuntungan maksimal bagi
semua pihak yang berkepentingan.
Kata kunci : Enterprise System, Enterprise
Resource Planning
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Persaingan bisnis di dunia ini semakin
lama semakin ketat serta didukung oleh perkembangan teknologi yang selalu
berkembang dari tahun ke tahun. Dengan berkembangnya teknologi dalam dunia
bisnis maka setiap perusahaan dituntut harus cepat dalam menjalani proses
bisnis mereka. Untuk mendukung proses bisnis mereka harus menerapkan suatu
sistem yang bisa menghubungkan setiap bagian-bagian yang fungsional dalam
perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang begitu pesat akan berpengaruh
terhadap kinerja dari setiap perusahaan.
Semakin kompleksnya
proses bisnis di dalam perusahaan, maka dibutuhkan sebuah sistem yang bisa
meningkatkan kinerja dan efektivitas dan bisa memberikan informasi saat
dibutuhkan lebih cepat dari sebelumnya. Enterprise
System adalah susunan elemen berskala besar yang saling berhubungan dari
beberapa fungsi proses bisnis dan informasi terpusat untuk mencapai tujuan
tertentu pada perusahaan. Selain itu perusahaan dapat menggunakan ERP (Enterprise Resource Planning)
adalah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya perusahaan, yaitu
berupa paket aplikasi program terintegrasi dan multi modul yang dirancang untuk
melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan, sehingga pekerjaaan
menjadi lebih efisien dan dapat memberikan pelayanan lebih bagi konsumen, yang
akhirnya dapat menghasilkan nilai tambah dan memberikan keuntungan maksimal
bagi semua pihak yang berkepentingan. Untuk meningkatkan hubungan antara
perusahaan dengan customer maka perusahaan dapat menerapkan CRM (Customer
Relationship Management) adalah suatu pendekatan untuk membangun dan
mempertahankan hubungan kerja sama jangka panjang dengan konsumen. Dan
perusahaan juga dapat menggunakan SCM (Supply Chain Management) adalah sebuah
proses rumit yang membutuhkan koordinasi dari banyak kegiatan sehingga
pengiriman barang dan jasa dari pemasok ke pelanggan secara langsung dilakukan
dengan efisien dan efektif dengan mempertimbangkan semua pihak.
1.2
Ruang Lingkup
Di dalam paper ini saya akan membahas beberapa poin
penting seperti :
1.
Perbedaan Enterprise System dan Enterprise Resouce Planning
2.
Keuntungan dan Kerugian
Enterprise Resource Planning
3.
Manfaat Enterprise Resource Planning
4.
Faktor yang
mempengaruhi keberhasilan implementasi ERP terhadap perusahaan
5.
Perbedaan Supply Chain Management dan Customer Relationship Management
6.
Faktor penentu
keberhasilan Supply Chain Management
7.
Faktor yang
mempengaruhi Customer Relationship
Management
1.3
Tujuan
Tujuan dari penulisan paper ini adalah :
1.
Mengetahui
perbedaan Enterprise System dan Enterprise Resource Planning
2.
Mengetahui
keuntungan dan kerugian Enterprise Resource
Planning
3.
Mengetahui apa
saja manfaat dari penerapan Enterprise
Resource Planning
4.
Mengetahui apa
saja faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi ERP terhadap
perusahaan.
5.
Mengetahui
perbedaan Supply Chain Management dan
Customer Relationship Management
6.
Mendeskripsikan
apa saja faktor penentu keberhasilan Supply
Chain Management
7.
Mendeskripsikan
apa saja faktor penentu keberhasilan Customer
Relationship Management
1.4
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan paper ini
yaitu :
1. Dengan membandingkan antara SCM, ERP, CRM, dan BI
2. Studi Kepustakaan
Sebagai acuan dalam penulisan paper ini, digunakan
sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang dipilih, seperti buku dan
jurnal.
1.5
Sistematika Penulisan
1.
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan apa tentang
masalah pokok yang dibahas di dalam paper ini, yang terdiri dari Latar Belakang,
Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat, Metodologi Penelitian dan Sistematika
Penulisan.
2.
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini akan
menguraikan teori atau konsep yang melandasi hal-hal yang terdapat dalam paper
ini, secara umum dijelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan kinerja
sistem informasi baik dikutip dari berbagai referensi maupun hasil riset yang
didapat.
3.
BAB III : Pembahasan
Dalam bab ini berisi
hasil penelitian yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dan manfaat yang
ditetapkan pada pendahuluan. Lalu menunjukkan bagaimana pemikiran atau
temuan-temuan diperoleh, menginterpretasikan temuan, dan mengaitkannya dengan
teori yang digunakan.
4.
BAB IV : Penutup
Dalam bab ini penulis akan menarik bebarapa
kesimpulan berdasarkan petunjuk dari buku-buku referensi, internet, dan seminar
teori-teori lanjutan sistem informasi serta saran yang mungkin akan diterapkan
untuk kemajuan perusahaan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Enterprise System
Enterprise
System adalah susunan elemen
berskala besar yang saling berhubungan dari beberapa fungsi proses bisnis dan
informasi terpusat untuk mencapai tujuan tertentu pada perusahaan.
2.2
Pengertian Enterprise Resource Planning
Menurut Gelinas dan
Dull (2008, p33) sistem ERP adalah sebuah paket perangkat lunak yang bisa
digunakan untuk inti sistem yang dibutuhkan dalam mendukung sistem perusahaan.
Menurut Wijaya dan
Darudianto (2009, p27) ERP merupakan konsep untuk merencanakan dan mengelola
sumber daya perusahaan, yaitu berupa paket aplikasi program terintegrasi dan
multi modul yang dirancang untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam
perusahaan, sehingga pekerjaaan menjadi lebih efisien dan dapat memberikan pelayanan
lebih bagi konsumen, yang akhirnya dapat menghasilkan nilai tambah dan
memberikan keuntungan maksimal bagi semua pihak yang berkepentingan
(stakeholder) atas perusaahnnya.
2.3
Pengertian Supply Chain
Menurut Turban (2010,
p287), supply chain adalah aliran
bahan, informasi, uang dan layanan, dari bahan baku pemasok melalui pabrik dan
gudang sampai kepelanggan akhir. Supply chain juga mencakup organisasi dan
proses yang membuat dan mengirimkan produk, informasi dan layanan ke pelanggan
akhir.
Menurut Wisner, Tan dan
Leong (2012, p6) supply chain merupakan suatu proses yang dimulai dari pengumpulan
sumber daya yang ada dilanjutkan dengan pengelolaan menjadi produk jadi untuk
selanjutnya didistribusikan dan dipasarkan sampai pelanggan akhir dengan
memperhatikan biaya, kualitas, ketersediaan, pelayanan purna jual, dan
faktor reputasi. Supply chain melibatkan
supplier, manufacturer dan retailer yang saling bersinergis dan bekerja sama
satu sama lain secara langsung maupun tidak langsung.
Menurut Jacobs dan
Chase (2011, p.42) supply chain
mengacu pada proses yang menggerakan informasi dan material ke dan dari proses
manufaktur dan jasa di perusahaan. Ini termasuk proses logistik yang secara
fisik dalam memindahkan dan pergudangan dan proses penyimpanan produk sehingga
dapat dengan cepat dikirimkan ke pelanggan.
Menurut Rainer Jr. dan
Cegielski (2011, p344) supply chain mencakup
organisasi dan proses yang menghasilkan dan mengirimkan produk, informasi dan
layanan untuk konsumen akhir.
2.3.1
Komponen Supply Chain
Menurut Turban (2010, p288) supply chain dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1.
Upstream supply chain, meliputi aktivitas perusahaan dengan pemasoknya (
yang dapat berupa produsen, perakitan atau keduanya, atau penyedia layanan )
dan hubungan mereka dengan pemasoknya. Aktivitas utama pada bagian ini adalah
procurement.
2.
Internal supply chain dan value chain, meliputi semua proses internal yang digunakan
untuk mengubah input yang diterima dari pemasok menjadi output organisasi.
Bagian supply chain ini meliputi
manajemen produksi, memproduksi dan mengendalikan persediaan. Aktivitas
sepanjang Supply Chain Internal merujuk
pada value chain perusahaan. Value chain
dibentuk untuk sekumpulan aktivitas utama (operasi, outbound logistic, layanan dan dukungan setelah penjualan, dan
lain-lain) dan aktivitas pendukung (administrasi, SDM, keuangan, dan lain-lain)
yang dijalankan perusahaan agar dapat mengirimkan barang atau layanan dari
nilai ke pelanggan mereka.
3.
Downstream supply chain, meliputi semua kegiatan yang meliputi pengiriman
produk ke pelanggan akhir. Menurut Chan Kah Sing (2004, p5), proses downstream
juga melibatkan transaksi dengan pelanggan.
2.4
Pengertian Supply
Chain Management
Menurut
Heizer (2011, p452), manajemen rantai pasokan adalah pengintegrasian aktivitas
pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan bahan baku menjadi barang setengah
jadi dan produk akhir serta pengiriman ke pelanggan.
Menurut Turban (2010,
p289), supply chain management (SCM) adalah sebuah proses rumit yang
membutuhkan koordinasi dari banyak kegiatan sehingga pengiriman barang dan jasa
dari pemasok ke pelanggan secara langsung dilakukan dengan efisien dan efektif
dengan mempertimbangkan semua pihak.
Tujuan dari SCM adalah meminimalkan tingkat persediaan,
mengoptimasi produksi dan meningkatkan output, mengurangi waktu produksi,
mengoptimasi logistik dan distribusi, mempersingkat pemenuhan pesanan, dan
secara keseluruhan mengurangi biaya yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
tersebut.
2.4.1
Proses dalam Supply
Chain Management
Menurut Chopra (2007, p15), Supply chain memiliki 3 proses utama
yang saling berhubungan yaitu :
a.
Customer Relationship Management (CRM), proses ini meliputi semua proses yang berfokus
pada penghubung antara perusahaan dengan pelanggannya. Proses ini bertujuan
untuk menghasilkan permintaan pelanggan dan memfasilitasi peletakan serta
pelacakan pesanan.
b.
Internal Supply Chain Management, proses ini meliputi semua proses internal
perusahaan, termasuk perencanaan produksi dan kapasitas penyimpanan internal,
persiapan permintaan dan perencanaan pasokan, dan pemenuhan pesanan yang
aktual.
c.
Supplier Relationship Management (SRM), proses ini meliputi semua proses yang berfokus
pada penghubung antara perusahaan dengan pemasoknya. Proses ini bertujuan untuk
menyusun dan mengatur sumber pasokan untuk berbagai macam produk dan jasa
perusahaan.
2.5
Pengertian Customer
Relationship Management
Menurut Chaffey (2009, p482) Customer Relationship Management adalah suatu pendekatan untuk
membangun dan mempertahankan hubungan kerja sama jangka panjang dengan
konsumen.
2.5.1
Manfaat Customer
Relationship Management
Manfaat CRM menurut Tunggal (2008 : 10) yaitu :
a.
Peningkatan
pendapatan, aplikasi CRM menyediakan informasi untuk meningkatkan pendapatan
dan keuntungan perusahaan. Dengan aplikasi CRM perusahaan dapat melakukan
penjualan dan pelayanan melalui web
sehingga peluang dari penjualan secara global tanpa perlu menyediakan upaya
khusus untuk mendukung penjualan dan pelayanan tersebut.
b.
Mendorong
loyalitas pelanggan, aplikasi CRM memungkinkan perusahaan untuk mendayagunakan
informasi dari semua titik kontak dengan pelanggan apakah itu melalui web, call center, ataupun lewat staf
pemasaran dan pelayanan dilapangan. Konsistensi dan aksesbilitas informasi ini
memungkinkan penjualan dan pelayanan yang lebih baik dengan berbagi informasi
penting mengenai pelanggan itu.
c.
Mengurangi
biaya, dengan kemampuan swalayan dalam penjualan dan pelayanan pelanggan, ada
biaya yang bisa dikurangi. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi web. Aplikasi CRM juga memungkinkan
penjualan atau pelayanan dengan biaya lebih murah dalam sebuah skema program
pemasaran yang spesifik dan terfokus.
d.
Meningkatkan
efisiensi operasional, otomasi penjualan dan proses layanan dapat mengurangi
resiko turunnya kualitas pelayanan dan mengurangi beban cashflow, penggunaan teknologi web
dan call center misalnya, akan
mengurangi hambatan birokrasi dan biaya serta proses administratif yang mungkin
timbul. Perusahaan dapat menyederhanakan aliran informasi dan transaksi untuk
meningkatkan waktu respon terhadap pelanggan, maupun siklus pembuatan dan
penjualan produk.
e.
Peningkatan time to market, aplikasi CRM
memungkinkan membawa produk ke pasar yang lebih cepat dengan informasi
pelanggan yang lebih baik, adanya data
trend pembelian oleh pelanggan, sampai integrasi dengan aplikasi ERP ( Enterprise Resource Planning ) untuk
keperluan perencanaan yang baik. Dengan kemampuan penjualan melalui web, maka hambatan waktu, geografis,
sampai ketersediaan sumber data dapat dikesampingkan untuk mempercepat
penjualan produk tersebut.
2.5.2
Fase dari CRM
Menurut O’Brien &
Marakas (2011, p312), kita dapat memandang CRM sebagai sistem yang berintegrasi
dengan perangkat lunak berbasis website dan
database untuk fokus pada proses
bisnis yang mendukung tiga fase hubungan antara bisnis dengan pelanggan.
·
Acquire
Sebuah bisnis
bergantung pada dukungan perangkat lunak CRM dan database untuk memperoleh
pelanggan baru dengan melakukan manajemen kontak, pencarian calon pelanggan (prospecting), pemasaran langsung, penjualan,
dan pemenuhan kebutuhan. Tujuan dari fungsi CRM tersebut adalah membantu
pelanggan dalam merasakan nilai yang ditawarkan produk perusahaan.
·
Enhance
Manajemen akun CRM berbasis web, customer service, dan alat
pendukung lainnya membantu membuat pelanggan tetap senang dengan memberikan
pelayanan yang lebih unggul dari tim layanan penjualan, layanan dan mitra
bisnis. Selain itu, pemasaran langsung dan otomatisasi
tenaga penjualan menggunakan CRM dapat membantu
perusahaan melakukan cross-selling
dan up-selling untuk meningkatkan
keuntungan
Perusahaan. Cross-selling
merupakan teknik penjualan dengan menjual produk atau layanan tambahan kepada pelanggan
yang sudah ada, sedangkan up-selling merupakan
teknik penjualan dimana penjual membujuk pelanggan untuk membeli barang atau layanan
yang lebih mahal agar penjualan tersebut lebih menguntungkan bagi penjual
·
Retain
Perangkat
lunak analitikal dan database CRM membuat perusahaan secara proaktif
mengidentifikasi dan memberi penghargaan bagi pelanggan yang paling setia dan
menguntungkan untuk mempertahankan dan memperluas bisnis dengan pelanggan
tersebut.
2.1
Pengertian Business
Intelligence
Menurut Moss &
Altre (2009, p4), Business Intelligence
merupakan arsitektur dan sebuah koleksi dari operasi yang terintegrasi seperti
aplikasi decision support dengan database yang menyediakan business community kemudahan mengakses
data.
Menurut Turban &
Volonino (2010, p480), Business
Intelligence Aplication adalah aplikasi yang dibuat karena didorong oleh
kebutuhan informasi akurat dan tepat untuk mempermudah dalam menganalisa data
perusahaan.
2.1.1
Metode perancangan sistem Business Intelligence,
menurut Larissa T. Moss dan Shaku Atre (2009, p11) sebagai berikut :
1.
Justification
: Proses pengukuran kebutuhan bisnis
yang menimbulkan proyek pembngunan baru.
·
Business Case Assessment
Masalah, peluang, dan solusi BI di
definisikan dan diusulkan. Setiap aplikasi BI harus disesuaikan dengan biaya
dan menjelaskan keuntungan secara jelas, mengenai penyelesaian masalah bisnis atau
pengambilan keuntungan dari peluang bisnis.
2.
Planning : Pengembangan strategi dan rencana taktis,
dimana tampilan dashboard akan
dirancang.
·
Enterprise Infrastructure Evaluation
Sebuah
infrastruktur perusahaan harus mendukung aplikasi BI. Beberapa komponen
infrastruktur harus sudah siap sebelum proyek BI dimulai. Komponen
infrastruktur yang lain harus dikembangkan.
·
Project Planning
Proyek
pengambilan keputusan BI bersifat dinamis, karena dapat mengubah ruang lingkup
staff, anggaran, teknologi, gambaran
bisnis dan berdampak pada kesuksesan sebuah proyek.
3.
Business Analysis : Proses menampilkan rincian analisis dari
masalah atau kesempatan bisnis, sehingga memperoleh kebutuhan bisnis untuk
sebuah solusi produk yang baik.
·
Project Requirment Definition
Bermacam-macam kebutuhan untuk
pengambilan keputusan BI merupakan bagian dari project requirment definition.
·
Data Analysis
Kualitas sumber data menjadi
pertimbangan dari keseluruhan proyek pengambilan keputusan BI.
·
Application Prototyping
Tahap ini merupakan
analisis dari penyampaian fungsional. Dimana perancangan aplikasi digabungkan
dengan prototype, sehingga mengijinkan pelaku bisnis untuk melihat potensi dan
keterbatasan dari teknologi dan memberikan sebuah peluang untuk menyesuaikan
kebutuhan proyek sesuai dengan keinginannya.
·
Metadata Repository Analysis
Pada tahap ini, dilakukan perancangan
metadata dari tiap dimensi dan fakta. Perancangan harus memenuhi kebutuhan meta logical.
4.
Design
: Memahami produk pada penyelesaian masalah atau memungkinkan peluang bisnis.
·
Database Design
Pada tahap ini,
dilakukan perencanaan database untuk menyimpan data bisnis tergantung kebutuhan
laporan dari perusahaan. Skema perancangan database harus cocok dengan
kebutuhan akses informasi dan komunitas bisnis.
·
ETL Design
Proses ETL merupakan
proses yang sulit dari keseluruhan proses pendukung keputusan business
intelligence.
·
Metadata Repository Design
Pada tahap ini,
dilakukan perancangan metadata dari tiap dimensi dan fakta. Perancangan harus
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari model meta
logical.
5.
Construction
: Membangun produk yang menyediakan
return of invesment dengan waktu yang telah ditentukan.
·
ETL Development
Pada tahapan ini,
banyak alat yang tersedia untuk melakukan proses ETL, tergantung pada kebutuhan
untuk membersihkan data dan melakukan ubah data.
·
Application Development
Pembangunan aplikasi
dapat dengan mudah diselesaikan dari proses prototyping atau ditampilkan
paralel dengan aktifitas pengembangan back-end
ETL dan pengembangan penyimpanan metadata.
·
Data Mining
Banyak perusahaan tidak
menggunakan business intelligence
untuk jangkauan yang lebih luas. Aplikasi BI sering kali dibatasi dengan
laporan tertulis, beberapa dari itu bukan merupakan laporan baru, melainkan
mengganti laporan lama. Dengan demikian dilakukannya data mining untuk pengambilan data yang tersembunyi dari data
perusahaan tersebut.
·
Metadata Repository Development
Jika pengambilan
keputusan untuk membangun sebuah tempat penyimpanan metadata berlisensi, maka dilakukan proses pengembangan data dengan
tim yang terpisah. Ini menjadikan sub-proyek yang besar dalam keseluruhan
proses pembangunan BI.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Perbedaan Enterprise
System dan Enterprise Resource
Planning
Enterprise System
adalah susunan elemen berskala besar yang saling berhubungan dari beberapa
fungsi proses bisnis dan informasi terpusat untuk mencapai tujuan tertentu pada
perusahaan.
Enterprise Resource Planning yaitu suatu konsep untuk merencanakan dan mengelola
sumber daya perusahaan, yaitu berupa paket aplikasi program terintegrasi dan
multi modul yang dirancang untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam
perusahaan, sehingga pekerjaaan menjadi lebih efisien dan dapat memberikan
pelayanan lebih bagi konsumen, yang akhirnya dapat menghasilkan nilai tambah
dan memberikan keuntungan maksimal bagi semua pihak yang berkepentingan.
3.2
Keuntungan dan Kerugian Enterprise Resource Planning
Berikut keuntungan yang diberikan jika menerapkan Enterprise Resource Planning :
1.
Peningkatan service level
2.
Meningkatkan sales
3.
Meningkatkan
kepuasan dan loyalitas konsumen
4.
Penggunaan
sumber daya lebih baik
5.
Meningkatkan
market share perusahaan
Berikut kerugian dari penerapan Enterprise Resource Planning :
1.
Strategi operasi
tidak sejalan dengan process design
dan pengembangannya.
2.
Meningkatnya
biaya dan memakan banyak waktu dalam implementasinya
3.
Karyawan tidak
siap dengan sistem baru
4.
Persiapan
impelentasi tidak dilakukan dengan baik
5.
Berkurangnya
fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP
3.3
Manfaat Enterprise Resource Planning
1.
Manfaat
Operasional : meliputi memberikan visibilitas data di seluruh organisasi,
memungkinkan otomatisasi proses bisnis, standarisasi proses bisnis, memperbaiki
pencarian informasi dan meningkatkan pemantauan proses dan sebagainya.
2.
Manfaat
Manajerial : sistem ERP mendukung pembuatan keputusan yang mudah dan proses
perencanaan mengarah pada perbaikan pengelolaan sumber daya, dan mengarah pada
peningkatan kinerja.
3.
Manfaat
Strategis : penerapan ERP mendorong pertumbuhan bisnis dan aliansi,
memungkinkan untuk pengembangan hubungan eksternal, mempromosikan inovasi
bisnis melalui diferensiasi produk dan mengarah ke kualitas informasi yang
diinginkan.
4.
Manfaat
Infrastruktur IT : mengarah ke pengurangan biaya Teknologi Informasi (IT),
meningkatkan infrastruktur IT, mengembangkan fleksibilitas bisnis untuk
perubahan yang ada dan mendatang, memungkinkan penggantian penuaan terhadap
infrastruktur TI atau teknologi, mengarah pada peningkatan kapasitas
infrastruktur TI, mengembangkan fleksibilitas bisnis untuk perubahan yang ada
dan mendatang dan meningkatkan standarisasi teknologi yang digunakan.
5.
Manfaat
Organisasi : sistem ERP mempromosikan perubahan organisasi, meningkatkan pembelajaran
bisnis, memberdayakan karyawan dan mereka memungkinkan pembangunan visi bersama
dalam sebuah organisasi.
3.4
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi
ERP terhadap perusahaan
Faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
implementasi ERP terhadap perusahaan dibagi menjadi dua yaitu :
1. Faktor pada level nasional
·
Faktor yang
penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan sebelum implementasi setiap
sistem informasi.
2. Faktor pada level organisasional
·
Faktor yang
mempengaruhi keberhasilan implementasi ERP adalah IT maturity (tersedia infrastruktur
IT), computer culture (sudah mengimplementasikan IT), ukuran bisnis ( besarnya
ukuran bisnis ).
3.5
Perbedaan Supply
Chain Management dan Customer
Relationship Management
Supply
Chain Management (SCM) is a processes that seamlessly integrate product
development, product acquisition, manufacturing, and inventory management.
Customer
Relationship Management is a processes that support marketing, sales, and
service operations involving direct and indirect customer interaction.
3.6
Faktor penentu keberhasilan Supply Chain Management
Beberapa
faktor penentu keberhasilan yang harus diperhatikan dalam pengelolaan supply
chain management :
1.
Proses Informasi
Aliran informasi dari hilir sampai hulu
sangat penting, sehingga proses pembagian informasi di sepanjang rantai pasokan
perlu diperhatikan untuk dapat mengatasi bullwhip
effect. Perusahaan perlu mengadopsi teknologi informasi kedalam
infrastruktur organisasi, untuk mendukung proses produksi, jaringan kerja dan
sebagai tempat penyimpanan data.
2.
Biaya Transaksi
Ketidakpastian
permintaan yang semakin tinggi akan menimbulkan biaya interaksi yang lebih
tinggi. Hal ini terjadi karena kemungkinan akan timbul rush order ataupun stock
out lebih besar. Lain halnya jika permintaan konsumen relatif stabil dan dapat
diprediksi maka biaya transaksinya akan semakin rendah.
3.
Integrasi Aliran
Pesediaan
Stretegi aliran
persediaan dalam rantai pasokan adalah strategi aliran persediaan yang
terintegrasi untuk mencegah timbulnya optimasi lokal. Suatu rantai pasokan
harus mampu mengintegrasikan aliran dari hulu sampai hilir. Tujuan utama yang
hendak dengan mengkoordinasikan aliran barang dalam SCM adalah untuk mengurangi
persediaan, meminimalkan biaya, menyelaraskan antara penawaran dengan
permintaan.
4.
Information
Sharing
Aliran informasi downstream mencakup perubahan informasi
tentang kapasitas pabrik, jadwal pengiriman dan informasi produk. Dan aliran
informasi upstream mencakup
pemesanan, permalan penjualan, informasi penjualan dan matrik kinerja supply chain. Koordinasi dan integrasi
rantai pasokan kedalam proses produksi
ditujukan untuk merespon perubahan permintaan konsumen yang sangat cepat.
3.7
Faktor yang mempengaruhi Customer Relationship
Management
Berikut ini faktor – faktor yang mempengaruhi
Customer Relationship Management :
1. Infrastruktur komunikasi-distribusi
·
Keefektifan
saluran distribusi, database, data mining, otomasi sales force, rancangan CRM
berbasis website.
2. Bisnis dinamis
·
Business image,
kualitas aktivitas bisnis, tujuan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
3. Hubungan pelanggan
·
Pelatihan dan
perilaku, hubungan jangka panjang, memperkenalkan pelanggan dengan memanfaatkan
produk dan jasa, ide mempertahankan pelanggan.
4. Kualitas dan inovasi
·
Globalisasi dan
kemajuan terbaru dalam teknologi informasi, ide untuk mendapatkan pelanggan
baru, produk dan kualitas layanan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan
hasil penelitian studi pustaka, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah :
1. Enterprise Resource Planning,
Supply Chain Management, Customer Relationship Management, Business
Intelligence sangat dibutuhkan bagi perusahaan untuk
membantu mengoptimalkan proses bisnis.
2. Banyak
faktor yang mempengaruhi
keberhasilan implementasi ERP terhadap perusahaan.
3. Penerapan
ERP banyak memberikan manfaat bagi perusahaan
4.2 Saran
Dalam
penulisan paper ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan. Adapun
saran-saran yang berguna untuk masa yang akan datang adalah :
1. Tentang
Enterprise
Resource Planning dan Enterprise System
2. Tentang Supply
Chain Management
3. Tentang Customer
Relationship Management
DAFTAR PUSTAKA
Chaffey,
Dave. (2009). E-Business and E-Commerce,
Fourth Edition. England.Pearson Education Limited.
http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2013-2-00113-MNSI
Chopra
Sunil, Meindl Peter. (2007). Supply Chain
Management:Strategy, Planning, and Operations. 2nd Edition. Prentice Hall.
New Jersey .
http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2012-1-00488-MNSI
Efraim
Turban, King David, Lee Jae, Liang Ting-Peng, Turban Deborrah. (2010). Electronic
Commerce 2010 : A Managerial Perspective. 6th Edition. Pearson Global
Edition. USA.
http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2013-2-00107-MNSI
Fazlzadeh, Alireza; Mostafa Moshiri Tabrizi1; Kazem
Mahboobi. (2011). Customer relationship management in small-medium enterprises:
the case of science and technology parks of Iran. African Journal of
Business Management, 5(15), 6160 – 6168.
Gelinas,U.J.,&Dull,R.B.(2008).
Accounting Information System. (Sevent
Edition). Canada: Thomson South-Western.
http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2012-1-00589-SI
Heizer
Jay, Render Barry. (2011). Operation Management.10th Edition.
Pearson. New Jersey.
http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2012-1-00488-MNSI
Jacobs,
F. R., & Chase, R. B. (2011). Operations and Supply Chain Management.
New York: McGraw-Hill/irwin.
http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2013-2-00095-MNSI
Moss,
L. T., & Atre, S. (2009). Business
Intelligence Roadmap.Boston: Addison Wesley
http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2013-1-01115-IF
Mukwasi, Carrington M. dan Seymour, Lisa F. (2012).
Enterprise resource planning business case considerations: a review for small
and medium-sized enterprises. Journal of Innovation
Management in
Small & Medium Enterprises, 2012 (2012)
O'Brien, James A., M.Marakas, George.
(2011). Management Information Systems,
10th Edition.
United States of America. McGraw Hill.
http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2013-2-00113-MNSI
Rainer
Jr., R. K., & Cegielski, C. G. (2011). Introduction
Information Systems : Supporting and Transforming Business. USA: John Wiley
& Sons, Inc.
http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2013-2-00095-MNSI
Turban,
E., & Volonino, L. (2010). Information
Technology for Management Transforming Organizations in the Digital Economy 7th
Edition.Hoboken: John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd.
http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2013-1-01115-IF
Wijaya,S.F.,&
Darudiato,S. (2009). Enterprise Resource
Planning & Solusi Bisnis.(Edisi Pertama). Yogyakarta : Graha Ilmu.
http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2012-1-00589-SI
Wisner,
J.D., Tan, K.C., Leong, G.K. (2012). Principles
of Supply Chain Management A Balanced Approach. (3rdedition). Ohio:
South-Western Cengage Learning.
http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2013-2-00573-MNTI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar