Senin, 05 Mei 2014

Customer Relationship Management




Abstrak

Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif saat ini, keberhasilan perusahaan semakin tergantung pada kemampuan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan (CRM) yang memberdayakan pengembangan dan pelaksanaan strategi yang lebih efisien dan efektif yang berfokus pada pelanggan. Berdasarkan keyakinan ini, banyak perusahaan telah mengalokasikan investasi besar di bidang teknologi CRM sebagai sarana untuk memenuhi CRM secara efektif dan efisien tersebut. Dalam tulisan ini, kita meninjau bagaimana CRM dapat dimanfaatkan dalam proses prospeksi dan strategi keterlibatan pelanggan. Sementara kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu agar mampu menciptakan hubungan antara perusahaan dan pelanggan yang biasanya dilakukan melalui telepon, email, atau tatap muka, dapat berjalan lebih cepat dan mudah sehingga akan membangun hubungan yang lebih baik antara perusahaan dan pelanggan.

Kata Kunci: CRM (Customer Relationship Management), Manajemen Hubungan Pelanggan

 

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam dunia perdagangan multinasional dan toko-toko besar pada saat ini, bisnis yang kecil pun terus bertahan dan bertumbuh subur dengan menciptakan dan mempertahankan hubungan yang tulus dan bersifat pribadi dengan pelanggan berdasarkan kepribadian yang unik, kebutuhan, keinginan dan harapan setiap pelanggan, karena pelanggan mempunyai segmen-segmen yang berbeda pula.

Pelanggan merupakan faktor yang sangat penting dan nyawa bagi sebuah perusahaan. Hubungan perusahaan tidak hanya berhenti pada ”kepuasaan” pelanggan tapi bisa lebih jauh lagi, sampai tahap loyalitas. Dimana dengna terciptanya loyalitas pelanggan akan membuat pelanggan tersebut untuk melakukan pembelian berulang, pengrekomendasian, dan peningkatan proporsi pembelanjaan. Karena setiap perusahaan mengetahui bahwa untuk mendapatkaan pelanggan yang baru biayanya akan mencapai 3-5 kali lipat jika dibandingkan dengan biaya untuk mempertahankan pelanggan lama yang memiliki loyalitas yang tinggi. Perusahaan harus dapat merubah diri / image mereka dari ”product driven company” menjadi ”customer driven company”, dimana semua kegiatan transaksinya tidak hanya berorientasi pada penjualan produk pada pelanggan saja tetapi sekarang lebih berfokus pada bagaimana memberikan nilai pada produk yang ingin dibeli pelanggan sehingga pelanggan tersebut puas dan ingin kembali untuk membeli produk / jasa perusahaan tersebut. Dengan persaingan yang sudah semakin marak dan ketat pada saat ini, pelanggan semakin bebas untuk menentukan pilihan pada siapa mereka akan membeli kebutuhannya. Pelanggan memegang peranan penting dalam menentukan hidup mati perusahaan. Jadi perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat diandalkan jika tidak mau pelanggan setia mereka berpindah pada perusahaan pesaing. Perubahan dunia bisnis saat ini dengan adanya fasilitas dan kemudahan internet menyebabkan persaingan yang semakin ketat pula seta menyebabkan perusahaan harus dapat mengikuti perkembangan teknologi yang sudah ada. Salah satu konsep yang ditawarkan sekarang ini adalah Customer Relationship Management.


1.2  Ruang Lingkup

      Disini kami akan membahas beberapa poin penting seperti :

1.      Pengertian CRM
2.      Tujuan CRM
3.      Variasi CRM
4.      Fungsi-fungsi yang mendukung CRM
5.      Tipe Customer Relationship Management

1.3  Tujuan dan Manfaat

Tujuan :

Ø  Untuk mengetahui Customer Relationship Management yang tepat guna bagi perusahaan yang berkaitan tentang hubungan mereka dengan para customernya.
Ø  Untuk mengenalkan manfaat dan keuntungan dari Customer Relationship Management kepada para pengusaha (enterpreuner).
Ø  Memperkenalkan aplikasi Customer Relationship Management yang dapat menjadi pilihan bagi pengusaha atau perusahaan.

Manfaat:

Ø  Untuk menciptakan hubungan bisnis yang baik antara perusahaan dengan customer melalui penggunaan Customer Relationship Management.
Ø  Meningkatkan kepuasan dan loyalitas customer pada perusahaan tersebut.
Ø  Perusahaan  jadi lebih mengenal kebih dalam lagi mengenai Customer Relationship Management, dan dapat menerapakan pada perusahaan



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Pengertian Customer Relationship Management

Menurut Chaffey (2009, p482) Customer Relationship Management adalah suatu pendekatan untuk membangun dan mempertahankan hubungan kerja sama jangka panjang dengan konsumen.

2.2  Manfaat Customer Relationship Management
Manfaat CRM menurut Tunggal (2008 : 10) yaitu :
a.       Peningkatan pendapatan, aplikasi CRM menyediakan informasi untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan. Dengan aplikasi CRM perusahaan dapat melakukan penjualan dan pelayanan melalui web sehingga peluang dari penjualan secara global tanpa perlu menyediakan upaya khusus untuk mendukung penjualan dan pelayanan tersebut.

b.      Mendorong loyalitas pelanggan, aplikasi CRM memungkinkan perusahaan untuk mendayagunakan informasi dari semua titik kontak dengan pelanggan apakah itu melalui web, call center, ataupun lewat staf pemasaran dan pelayanan dilapangan. Konsistensi dan aksesbilitas informasi ini memungkinkan penjualan dan pelayanan yang lebih baik dengan berbagi informasi penting mengenai pelanggan itu.

c.       Mengurangi biaya, dengan kemampuan swalayan dalam penjualan dan pelayanan pelanggan, ada biaya yang bisa dikurangi. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi web. Aplikasi CRM juga memungkinkan penjualan atau pelayanan dengan biaya lebih murah dalam sebuah skema program pemasaran yang spesifik dan terfokus.

d.      Meningkatkan efisiensi operasional, otomasi penjualan dan proses layanan dapat mengurangi resiko turunnya kualitas pelayanan dan mengurangi beban cashflow, penggunaan teknologi web dan call center misalnya, akan mengurangi hambatan birokrasi dan biaya serta proses administratif yang mungkin timbul. Perusahaan dapat menyederhanakan aliran informasi dan transaksi untuk meningkatkan waktu respon terhadap pelanggan, maupun siklus pembuatan dan penjualan produk.

e.       Peningkatan time to market, aplikasi CRM memungkinkan membawa produk ke pasar yang lebih cepat dengan informasi pelanggan yang lebih baik, adanya data trend pembelian oleh pelanggan, sampai integrasi dengan aplikasi ERP ( Enterprise Resource Planning ) untuk keperluan perencanaan yang baik. Dengan kemampuan penjualan melalui web, maka hambatan waktu, geografis, sampai ketersediaan sumber data dapat dikesampingkan untuk mempercepat penjualan produk tersebut.

2.3  Fase dari CRM
Menurut O’Brien & Marakas (2011, p312), kita dapat memandang CRM sebagai sistem yang berintegrasi dengan perangkat lunak berbasis website dan database untuk fokus pada proses bisnis yang mendukung tiga fase hubungan antara bisnis dengan pelanggan.


 





·         Acquire
Sebuah bisnis bergantung pada dukungan perangkat lunak CRM dan database untuk memperoleh pelanggan baru dengan melakukan manajemen kontak, pencarian calon pelanggan (prospecting), pemasaran langsung, penjualan, dan pemenuhan kebutuhan. Tujuan dari fungsi CRM tersebut adalah membantu pelanggan dalam merasakan nilai yang ditawarkan produk perusahaan.

·         Enhance
Manajemen akun CRM berbasis web, customer service, dan alat pendukung lainnya membantu membuat pelanggan tetap senang dengan memberikan pelayanan yang lebih unggul dari tim layanan penjualan, layanan dan mitra bisnis. Selain itu, pemasaran langsung dan otomatisasi
tenaga penjualan menggunakan CRM dapat membantu perusahaan melakukan cross-selling dan up-selling untuk meningkatkan keuntungan
Perusahaan. Cross-selling merupakan teknik penjualan dengan menjual produk atau layanan tambahan kepada pelanggan yang sudah ada, sedangkan up-selling merupakan teknik penjualan dimana penjual membujuk pelanggan untuk membeli barang atau layanan yang lebih mahal agar penjualan tersebut lebih menguntungkan bagi penjual

·         Retain
Perangkat lunak analitikal dan database CRM membuat perusahaan secara proaktif mengidentifikasi dan memberi penghargaan bagi pelanggan yang paling setia dan menguntungkan untuk mempertahankan dan memperluas bisnis dengan pelanggan tersebut.

 2.4  Faktor yang mempengaruhi Customer Relationship Management

Berikut ini faktor – faktor yang mempengaruhi Customer Relationship Management  :
1.      Infrastruktur komunikasi-distribusi

·   Keefektifan saluran distribusi, database, data mining, otomasi sales force, rancangan CRM berbasis website.

2.      Bisnis dinamis

·   Business image, kualitas aktivitas bisnis, tujuan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.

3.      Hubungan pelanggan

·   Pelatihan dan perilaku, hubungan jangka panjang, memperkenalkan pelanggan dengan memanfaatkan produk dan jasa, ide mempertahankan pelanggan.

4.      Kualitas dan inovasi

·   Globalisasi dan kemajuan terbaru dalam teknologi informasi, ide untuk mendapatkan pelanggan baru, produk dan kualitas layanan.

2.5  Aplikasi dalam Sistem CRM



O’Brien & Marakas (2011, p309) membagi beberapa aplikasi utamadalam sistem CRM, diantaranya:

·         Contact and Account Management

o   Perangkat lunak CRM dapat membantu proses penjualan, pemasaran, danlayanan penyimpanan data – data kontak dengan prospek dan pelanggan(baik itu direncanakan maupun tidak direncanakan). Pengambilan datadilakukan pada titik temu pelanggan, seperti telepon, fax, e-mail, situsperusahaan, toko retail, dan pertemuan langsung dengan pelanggan.Sistem CRM menyimpan data dalam database yang terintegrasi, dandapat diakses oleh bagian – bagian dalam perusahaan untuk prosespenjualan, pemasaran, pelayanan dan fungsi CRM lainnya.

·         Sales

o   Sistem CRM menyediakan tenaga penjualan dengan menggunakanperangkat lunak dan sumber data perusahaan yang diperlukan untukmendukung dan mengatur aktivitas penjualan, dan mengoptimisasi crosssellingdan up-selling. CRM juga menyediakan akses real-time kepelanggan, yang akan membuat perusahaan dapat melihat riwayat danstatus akun pelanggan sebelum melakukan panggilan telepon. Contohnyasistem CRM dapat memberikan peringatan kepada perusahaan jika adapelanggan yang melakukan transaksi dalam jumlah besar, ataumemberikan peringatan jika ada sales yang bermasalah dalam halpelayanan, pengiriman atau pembayaran.

·         Marketing and Fulfillment

o   Sistem CRM membantu pemasaran profesional melakukan pemasaranlangsung dengan mengotomatisasi aktivitas pemasaran. Sistem CRM jugadapat menyimpan dan mengatur data prospek dan pelanggan ke dalamdatabase CRM, yang kemudian dapat digunakan dalam analisispelanggan dan nilai bisnis dari pemasaran langsung tersebut.

 ·         Customer Service and Support
 o   Sistem CRM menyediakan tenaga pelayanan dengan menggunakanperangkat lunak dan akses real-time ke database pelanggan. CRMmembantu customer service dalam membuat, menugaskan, dan mengaturpermintaan pelanggan.

  ·         Retention and Loyalty Program

o   Sistem CRM dapat membantu untuk mengidentifikasi pelanggan yangpaling loyal dan menguntungkan bagi perusahaaan. Software CRManalitikal memiliki fitur data mining, sedangkan database CRM memilikifitur data warehouse. Fitur – fitur tersebut digunakan untukmengidentifikasi pelanggan yang loyal dan menguntungkan, danmengarahkan tujuan pemasaran kepada pelanggan tersebut.




BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PENGERTIAN CRM

Definisi dari CRM (Customer Relationship Management) merupakan suatu strategi pemasaran yang saat ini sangat banyak dilakukan oleh perusahaan-perusaan yang menginginkan pelanggan atau konsumen mereka tetap membeli produk atau memakai jasa mereka, dalam artian umum yakni adalah suatu proses dari beberapa tahapan yang terdiri dari Indentifikasi, akuisisi, retensi dan pengembangan customer yang memberikan kontribusi yang besar kepada perusahaan dengan cara memfokuskan strateginya yaitu dengan cara menjaga hubungan dengan customer secara efektif dan efisien sehingga hubungan tersebut menjadi hubungan seumur hidup (“lifetime”) yang menguntungkan.
CRM sendiri bukanlah sebuah konsep, melainkan sebuah perubahan paradigma untuk perusahaan-perusahan – dimana CRM itu adalah pola hidup yang bertujuan untuk mengajak customernya menjadi partner dalam perusahaan tersebut dan berkembang untuk mendapatkan keuntungan bersama. CRM adalah strategi bisnis yang terdiri dari software dan layanan yang didesain untuk meningkatkan keuntungan (profit), pendapatan (revenue) dan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Caranya adalah dengan membantu berbagai bentuk perusahaan untuk mengidentifikasi pelanggannya dengan tepat, memperoleh lebih banyak pelanggan dengan lebih cepat, dan mempertahankan kesetiaan pelanggannya.

3.2 TUJUAN CRM

Tujuan CRM pada dasarnya bertujuan agar perusahaan dapat mengenali pelanggan secara lebih detail dan melayani mereka sesuai kebutuhannya. Secara umum, beberapa aktivitas dari konsep CRM adalah sebagai berikut:

1.      Membangun database pelanggan yang kuat

Database pelanggan yang kuat merupakan kunci utama pelaksanaan CRM. Ada banyak alasan mengapa perusahaan perlu membangun database pelanggan yang kuat. Pertama, database pelanggan adalah salah satu asset utama perusahaan, yang juga dapat dihitung performanya sebagaimana performa finansial yang lain. Kedua, database pelanggan dapat dijaadikan ukuran tentang “nilai perusahaan sekarang”, dan kemungkinan performanya di masa mendatang. Untuk membangun database pelanggan, pada perusahaan yang menangani pelanggan cooperate, mungkin akan lebih mudah karena jumlah pelanggannya yang lebih terbatas. Tetapi bagi perusahaan yang menangani pelanggan retail tentu saja akan membutuhkan sistem dan prosedur pengumpulan database yang lebih kompleks.
Banyak cara yang dilakukan dalam mengumpulkan database pelanggan. Misalnya, dengan melalui pengembalian kartu garansi yang harus diisi data lengkap pelanggan, melalui form aplikasi untuk pengajuan kredit ataupun permintaan suatu layanan, dan yang paling popular tentu saja dengan mengeluarkan kartu keanggotaan. Beberapa perusahaan retail besar di Indonesia juga menerbitkan kartu keanggotaan untuk kepentingan pemasaran mereka. Seperti Matahari yang menerbitkan Matahari Club Card, Makro menerbitkan kartu anggota Makro, Alfa yang menerbitkan Alfa Family Club, dan belakangan Carrefour menerbitkan kartu belanja sekaligus berfungsi sebagai kartu kredit bekerja sama dengan GE Finance.
Beberapa contoh lain di antaranya adalah Telkomsel yang mengeluarkan layanan SimpatiZone untuk pelanggan pra bayarnya. Ini dilakukan karena yang terdaftar di Telkomsel tentu saja adalah pelanggan pasca bayar, sementara pelanggan pra bayar tidak terdaftar profilnya. Salah satu faktor penting agar pelanggan memberikan data-datanya kepada perusahaan adalah penawaran benefit untuk pelanggan. Kebanyakan ritel memberikan reward point dan juga diskon jika mereka menjadi anggota. Telkomsel memberikan keuntungan kepada pelanggan Simpati jika kartu mereka hilang dan pelanggan masih dapat memakai nomor yang sama dengan hanya membayar 50% dari harga kartu. Selain itu, benefit yang dikeluarkan tentu saja perlu memiliki nilai yang sesuai dengan pelanggan.

2.      Membuat profil dari setiap pelanggan

Langkah tersebut merupakan pengembangan dari proses segmentasi konsumen yang sudah dilakukan pelanggan. Profil pelanggan menyangkut segala aktivitas yang dilakukan oleh pelanggan mengenai penggunaan produk ataupun layanan perusahaan. Profil pelanggan akan memberikan gambaran tentang kebutuhan, keinginan, dan juga onsentrasi mereka tentang produk dan layanan perusahaan.
Terdapat 2 hal yang dapat menjadi parameter perusahaan dalam menentukan profiling pelanggan: pertama adalah usage, dan kedua adalah uses. Usage disini menyangkut seberapa banyak mereka menggunakan produk atau layanan perusahaan, kapan menggunakannya, dan produk atau layanan apa saja yang digunakan. Sedangkan Uses menyangkut bagaimana pelanggan memakai produk atau jasa perusahaan. Dengan menggabungkan data-data dan dengan berbagai data pendukung lainnya, profiling semacam ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan. Profil inilah yang kemudian dapat dipakai oleh perusahaan untuk menentukan aktifitas marketing seperti apa yang cocok diaplikasikan kepada pelanggan.

3.      Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan

Dalam analisis profitabilitas, ada 2 hal yang akan dinilai dari masing-masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan (revenue) yang dihasilkan dari masing-msain pelanggan, dan kedua adalah biaya (cost) yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing pelanggan.

Aspek revenue dapat dilihat dari beberapa hal:
Ø  Dari penggunaan produk atau layanan perusahaan yang mereka konsumsi sekarang.
Ø  Menghitung seberapa banyak kemungkinan penggunaan produk atau layanan tersebut pada tahun-tahun mendatang.
Ø  Kemungkinan penggunaan produk atau layanan lain yang disediakan perusahaan. Sedangkan dari aspek biaya yang dihitung adalah mulai dari biaya akusisi hingga biaya untuk mempertahankan mereka. Satu lagi biaya yang perlu diperhitungkan adalah opportunity cost, biaya dari kesempatan yang hilang karena  melayani pelanggan tersebut.


Dengan menghitung dan membandingan antara aspek penerimaan dan biaya yang harus dikeluarkan, perusahaan dapat mulai memilah pelanggan mana yang memberikan keuntungan yang lebih banyak dan mana yang tidak terlalu memberikan keuntungan yang besar. Pemilahan ini akan menjadi alat yang penting agar perusahaan dapat memberikan layanan yang sesuai dengan tingkat profitabiltas dari setiap pelanggan.

4.      Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized

Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah untuk melihat kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pelanggan. Informasi ini tentu saja akan memudahkan perusahaan untuk memberikan penawaran tentang produk dan layanan yang disesuaikan kebutuhan mereka. Dengan tingkat kebutuhan yang dipetakan, perusahaan juga dapat memberikan komunikasi pemasaran terpadu yang lebih personal dan customized. Pelanggan akan lebih merasa diperlakukan secara individual yang tentu saja akan memberikan pengalaman yang lebih menarik dan mendukung proses kepuasan pelanggan. Dan tentu saja untuk jangka panjang adalah bagaimana hal tersebut dapat menciptakan loyalitas pelanggan untuk terus memakai produk atau layanan perusahaan.

Selain aktifitas komunikasi yang lebih targeted, perusahaan juga dapat memberikan penawaran produk ataupun layanan yang secara khusus didesain berbeda untuk setiap pelanggan. Dengan demikian karena perusahaan sudah dapat mengenali kebutuhan pelanggan, tentunya akan lebih mudah bagi mereka untuk melakukan respon dan transaksi.

Berhubungan dengan hal tersebut, maka perusahaan dapat mendesain program loyalitas yang sesuai untuk pelanggannya. Program loyalitas ini akan sangat membantu perusahaan di dalam mempertahankan pelanggan, meningkatkan kepuasan, dan menjaga agar pelanggan tidak tergiur oleh berbagai tawaran yang diberikan kompetitor lain. Program customer rentention inilah yang menjadi salah satu inti utama dari aktifitas Customer Relathionship Management (CRM). Paradigma dan cara berpikir perusahaan tidak lagi didomonasi pada bagaimana mendapatkan pelanggan baru, tetapi lebih bagaimana mempertahankan pelanggan lama jauh lebih murah dari biaya untuk mendapatkan pelanggan baru. Apalagi, pelanggan lama mempunyai potensi yang besar bukan hanya dalampenggunaan produk atau layanan perusahaan yang mereka pakai sekarang, tetapi juga produk dan layanan perusahaan yang lain. Asal pelanggan puas, perusahaan punya potensi untuk melakukan penjualan produk atau layanan yang berbeda melalui cross selling ataupun up selling.

3.3 Variasi CRM

Ada beberapa perbedaan pendekatan CRM dengan paket piranti lunak dalam memfokuskan aspek yang berbeda. Beberapa diantara piranti lunak CRM yang dikenal adalah seperti berikut.

Ø  Operasional.
Operational CRM memberikan dukungan untuk proses bisnis di front office, seperti untuk penjualan, pemasaran, dan staf pelayanan. Interaksi dengan pelanggan biasanya disimban dalam sejarak kontak pelanggan, dan staf dapat melihat kembali informasi pelanggan ketika dibutuhkan. Dengan sejarah kontak pelanggan ini, staf dapat dengan cepat memperoleh informasi penting. Dapat meraih pelanggan dalam waktu dan tempat yang tepat merupakan sesuatu yang sangat diinginkan.

Ø  Penjualan.
Untuk penjualan biasa digunakan Sales Force Automation (SFA). SFA membantu untuk otomatisasi aktivitas yang terkait dengan staf penjualan, seperti untuk penjadwalan menghubungi pelanggan, pengiriman surat kertas maupun elektronik ke pelanggarn, menelusuri respon pelanggan, membuat laporan, menilai tingkat penjualan, proses order penjualan otomatis.

Ø  Analitik
Analytical CRM menganalisis data pelanggan untuk berbagai tujuan seperti merancang dan menjalankan kampanye target pemasaran, termasuk melakukan cross-selling, up-selling, aiatem informasi manajemen untuk forecasting keuangan dan analisis profitabilitas pelanggan.

Ø  Intelijen Penjualan
Intelijen Penjualan atau Sales Intelligence dalam CRM adalah sejenis dengan is similar to Analytical CRM, tetapi ditekankan lebih jauh untuk piranti penjualan langsung dengan fitur untuk mencari peluang Cross-selling/ Up-selling/ Switch-selling, kinerja penjualan, kecenderungan pelanggan, margin pelanggan.

Ø  Manajemen Kampanye.
Campaign management mengkombinasikan elemen antara CRM operasional dan analitik agar dapat menjalankan fungsi pembentukan kelompok target dengan kriteria tertentu menggungakan data pelanggan, mengirimkan materi yang terkait dengan kampanye produk untuk calon tertentu menggunakan berbagai saluran seperti e-mail, telephone, SMS, dan surat, menelusuri, menyimpan dan menganalisis statistik kampanye.

Ø  Kolaboratif.
Collaborative CRM mencakup aspek-aspek yang ditangani korporasi yang terkait dengan pelanggan pada berbagai departemen seperti pada bagian penjualan, dukungan teknis, dan pemasaran. Staf dari berbagai departemen pada korporasi yang sama dapat saling bertukar dan berbagi informasi yang dikumpulkan ketika berinteraksi dengan pelanggan. CRM jenis ini bertujuan untuk menggunakan informasi yang dikumpulkan secara bersama di semua departemen untuk peningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.

3.4  Fungsi-fungsi yang mendukung CRM

1.      Sales
2.      Marketing
3.      Training
4.      Pengembangan professional
5.      Manajemen performa
6.      Human resource development
7.      Kompensasi.

Fungsi-fungsi yang melingkupi CRM haruslah terintegrasi sebagai bagian tak terpisahkan strategi bisnis yang fokus pada kostumer. Karena banyak dari perusahaan yang mengimplementasikan CRM namun sayangnya hanya terbatas pada instalasi software CRM saja, tanpa adanya will untuk meletakkan kostumer diatas segalanya.

3.5  Tipe Customer Relationship Management

Ø  Operational CRM
Operasional CRM mendukung proses bisnis dari“Front office”, contohnya bagian pemasaran dan staff pelayanan.

Ø  Analytical CRM
Analytical CRM secara umum membuat penggunaan data mining dantehnik lainnya untuk mengeluarkan hasil yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Ø  Sales Intelligence CRM
Sales Intelligence CRM serupa dengan Analytical CRM, tetapi lebih dimaksudkan sebagai alat penjualan secara langsung.

Ø  Campaign Management
Campaign management mengkombinasikan elemen-elemen dari Operational dan Analytical CRM.

Ø  Collaborative CRM
Collaborative CRM meliputi aspek-aspek perjanjian perusahaan dengan pelanggan yang ditangani oleh beberapa departemen dalam perusahaan, seperti penjualan, technical support dan pemasaran.

Ø  Consumer Relationship CRM
Consumer Relationship System (CRS) meliputi aspek-aspek perjanjian perusahaan dengan pelanggan yang ditangani oleh pusat kontak Consumer Affair dan Customer Relations dalam sebuah perusahaan.






BAB IV
Penutup

4.1.            Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan kesimpulan yang dapat diambil adalah dengan adanya penggunaan CRM maka perusahaan dapat meningkatkan hubungan dengan Pelanggan agar penjualan dapat meningkat.

4.2.            Saran
Agar dapat memberikan hasil yang lebih baik, maka CRM harus selalu di perbaiki dan terus ditingkatkan sehingga dapat selalu mendukung kinerja relasi dengan pelanggan.

 
DAFTAR PUSTAKA

Chaffey, Dave. (2009). E-Business and E-Commerce, Fourth Edition. England.Pearson Education Limited.

O'Brien, James A., M.Marakas, George. (2011). Management Information Systems,
10th Edition. United States of America. McGraw Hill.



blog.ub.ac.id/izuaf/files/2013/11/MEMBANGUN-CUSTOMER-RELATIONSHIP-MANAGEMENT-DALAM-BISNIS.pdf

blog.ub.ac.id/izuaf/files/2013/11/PENERAPAN-STRATEGI-CUSTOMER-RELATIONSHIP-MANAGEMENT-DALAM-MENINGKATKAN-LOYALITAS-PELANGGAN-SUATU-PERUSAHAAN-.pdf







Tidak ada komentar:

Posting Komentar