Senin, 19 Mei 2014

Editorial System

Abstrak
Editorial atau tajuk rencana merupakan bagian tradisional dari surat kabar. Dalam radio dan televisi,  editorial/tajuk rencana tidak begitu menonjol. Bahkan dalam surat kabar, tajuk rencana baru muncul seabad lalu yang dimulai di Amerika.
Dalam surat-surat kabar tajuk rencana biasanya ditempatkan di halaman opini dan biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi surat kabar bersangkutan. Ia menempati sebuah kotak dua kolom yang memanjang ke bawah dan diletakkan disebelah pojok kiri atas halaman. Karena kekuatan atau kelemahan opini-opini dan semangat yang dinyatakan dalam tajuk rencana tentang suatu isu merupakan pernyataan seorang pribadi, tajuk rencana mencerminkan kepribadian – kepribadian mereka yang menulisnya (apakah ia pemimpin redaksi atau seorang redaktur yang ditugasi menulis tajuk rencana), meskipun ia dimaksudkan sebagai cerminan pendirian suatu Koran.
Kata kunci : Editorial, Surat Kabar


www.binus.ac.id


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Editorial atau tajuk rencana merupakan bagian tradisional dari surat kabar. Dalam radio dan televisi,  editorial/tajuk rencana tidak begitu menonjol. Bahkan dalam surat kabar, tajuk rencana baru muncul seabad lalu yang dimulai di Amerika. Pada saat itulah penulisan tajuk rencana ditemukan menjadi terkenal ketika konsep penulisan berita secara objektif mulai menjadi keharusan. Dalam surat-surat kabar tajuk rencana biasanya ditempatkan di halaman opini dan biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi surat kabar bersangkutan. Ia menempati sebuah kotak dua kolom yang memanjang ke bawah dan diletakkan disebelah pojok kiri atas halaman. Karena kekuatan atau kelemahan opini-opini dan semangat yang dinyatakan dalam tajuk rencana tentang suatu isu merupakan pernyataan seorang pribadi, tajuk rencana mencerminkan kepribadian – kepribadian mereka yang menulisnya (apakah ia pemimpin redaksi atau seorang redaktur yang ditugasi menulis tajuk rencana), meskipun ia dimaksudkan sebagai cerminan pendirian suatu Koran.

1.2.Rumusan Masalah
Ø  Apa pengertian editorial/tajuk rencana?
Ø  Bagaimana ciri-ciri dan tujuan dari editorial?
Ø   Bagaimana langkah-langkah menulis editorial?

1.3.Tujuan
Ø  Mengetahui definsi dari editorial
Ø  Memahami ciri-ciri dan tujuan dari editorial
Ø  Memahami langkah-langkah dari penulisan editorial

1.4  Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan paper ini yaitu :

1.       Studi Kepustakaan
Sebagai acuan dalam penulisan paper ini, digunakan sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang dipilih, seperti buku dan jurnal.

1.5  Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan apa tentang masalah pokok yang dibahas di dalam paper ini, yang terdiri dari Latar Belakang, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

 BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini akan menguraikan teori atau konsep yang melandasi hal-hal yang terdapat dalam paper ini, secara umum dijelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan kinerja sistem informasi baik dikutip dari berbagai referensi maupun hasil riset yang didapat.

BAB III  : Pembahasan
Dalam bab ini berisi hasil penelitian yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dan manfaat yang ditetapkan pada pendahuluan. Lalu menunjukkan bagaimana pemikiran atau temuan-temuan diperoleh, menginterpretasikan temuan, dan mengaitkannya dengan teori yang digunakan.

BAB IV  : Penutup
Dalam bab ini penulis akan menarik bebarapa kesimpulan berdasarkanpetunjuk dari buku-buku referensi, internet, dan seminar teori-teori lanjutan sistem informasi serta saran yang mungkin akan diterapkan untuk kemajuan perusahaan.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Pengertian Editorial System

Editorial Sistem adalah integrasi konten yang efisien untuk pembuatan dokumen kompleks dan media digital menggunakan  industry aplikasi berbasis desktop publishing serta menyediakan kerangka kerja untuk bergerak efisien melalui area bisnis dari awal sampai akhir.


Gambar 1.1. Modul    







2.2  Kelebihan Editorial System

Kelebihan dari Editorial system menggunakan peran, kelompok, dan kebijakan yang disesuaikan dengan model produksi untuk asset antara penulis, editor, desaigner dan anggota staf lain. Serta memastikan karyawan yang tepat menerima konten yang baik, pada waktu yang baik dalam proses publishnya.

Kelebihan lainnya :
-          Mudah digunakan serta effisien untuk multiple publishing
-          Memungkinkan staf editor untuk bekerja sama dalam penelitian, pembuatan dan penerbitan.
-          Perencanaan editorial yang kuat dan alat penganggaran memberikan transparasi dalam seluruh editor .
-          Terbuka dan terstruktur dan dapat diandalkan arsitektur system multi-tiernya.

2.3  Service content yang disediakan

Editorial system menyediakan contoh service content dari implementasi Editorial system seperti:
-          Bussiness Needs analysis
-          Workflow analysis
-          Template creation and conversation
-          System implementation
-          Training
-          Support






BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Editorial
Editorial atau Tajuk rencana adalah sikap, pandangan atau pendapat penerbit terhadap masalah-masalah yang sedang hangat dibicarakan masyarakat. Opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di masyarakat. Opini yang dituliskan dalam editorial, diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media yang bersangkutan. Menulis tajuk memerlukan situasi dan kondisi tertentu yang sangat dipengaruhi oleh peristiwa atau kejadian dalam pemberitaan sehari-hari. Tajuk tidak bisa mengupas suatu kejadian yang sudah lama berlangsung.
Media massa menamakan editorialnya dengan berbagai macam sebutan yaitu Selamat Pagi, Pokok Berita, Wawasan, dan sebagainya. Semua nama dari editorial tersebut tentu memiliki maksud tertentu, misalnya agar pembaca tidak bosan ataupun untuk memberi nuansa lain. apapaun maksudnya, editorial tetap menjadi refleksi keberadaan media tersebut hadir ditengah-tengah  masyarakat. Alasan- alasan, prinsip-prinsip dan latar belakang jurnalistiknya dapat diteropong melalui editorial tersebut. Oleh karena itu penulis editorial haruslah orang yang mengerti betul, bahkan menjiwai visi dan misi surat kabar yang bersangkutan.
Mengapa editorial atau tajuk rencana pada surat kabar telah menjadi bagian pyang penting kehadirannya ditengah-tengah masyarakat. Menurut Sudirman  Tebba, “Tajuk akan menjadi sumber pengetahuan yang akan diteruskan dalam fungsi aksi social. Tajuk yang kredibel, sekaligus menjadi pembanding atas pemikiran dan persepsi terhadapa masalah yang sama, sehingga dapat memperkuat pikiran ataupun sebaliknya. Sikap media terhadap masalah juga tergantung kepada ideology ataupun orientasi segmen konsumen.”
Isu atau opini editorial harus berdasarkan fakta dan data dengan nilai kebenaran yang akurat. Ini dimaksudkan sebagai dasar yang menggambarkan realitas, sehingga editorial mampu mengajak pembaca melihat permasalahan yang sesungguhnya. Pada akhirnya diharapkan pembaca dapat menilai sendiri kondisi yang sebenarnya. Disini kepiawian redaksi diuji dalam mengulas dan menganalisis suatu permasalahan untuk turut memberikan solusi.
3.2 Langkah – langkah menulis Editorial
Ø  Memilih (selecting)
Pada langkah pertama, pilihlah isu-isu yang hendak diangkat. Perlu pertimbangan tersendiri untuk menentukan isu apa yang hendak diangkat. Perbedaan pertimbangan inilah yang membedakan pengangkatan isu setiap media berbeda-beda. Misalnya saja, pada kamis, 7 september 2007, media indonesia mengangkat masalah buruknya kompetensi transportasi di indonesia. Sementara seputar indonesia mengangkat masalah siginifikansi APEC.
Ø  Mengumpulkan (collecting)
Tahap berikutnya, kumpulkan pendukung yang akan memperkuat opini yang hendak disampaikan. Pendukung berupa fakta-fakta seputar topik yang diangkat ini akan memberi nilai objektivitas pada tulisan daripada sekadar opini belaka. Untuk memberikan nilai yang lebih kuat, kumpulkanlah pendapat-pendapat yang berotoritas agar opini yang hendak dikemukakan lebih berbobot.
Ø  Mengaitkan (connecting)
Langkah ketiga ialah menghubungkan atau mengaitkan. Sebelum menyusun draf editorial, rembukkan dulu dengan anggota redaksi (ingatlah bahwa editorial itu mewakili sikap media terkait). Isi editorial yang disampaikan harus jelas dan menyampaikan detail-detail yang akurat, dilengkapi dengan contoh-contoh pendukung. Berikan argumen yang kuat pada awal dan akhir editorial. Dalam hal ini, argumen yang dipertentangkan, berikut kelemahan-kelemahannya dapat ditunjukkan. Jangan lupa, tawarkan solusi pada akhir editorial
Ø  Memperbaiki (correcting).
Akhirnya, lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap hasil tulisan tersebut. Editorial itu harus jelas dan bertenaga. Tapi jangan sampai menyerang pihak lain. Upayakan pula untuk tidak terlalu mengajari. Susunan paragraf sebaiknya ringkas dan lugas. Sekali lagi, berbagai contoh dan ilustrasi akan bermanfaat. Apalagi kutipan-kutipan yang berbobot, akan menguatkan opini kita. Yang lebih penting lagi, kemukakan semua dengan jujur dan akurat.


BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Dapat disimpulkan, bahwa Editorial System Mudah digunakan serta effisien untuk multiple publishing, Memungkinkan staf editor untuk bekerja sama dalam penelitian, pembuatan dan penerbitan. Perencanaan editorial yang kuat dan alat penganggaran memberikan transparasi dalam seluruh editor .Terbuka dan terstruktur dan dapat diandalkan arsitektur system multi-tiernya.
4.2  Saran

Dalam penulisan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan, adapun saran-saran yang berguna adalah :

-          Tentang Editorial System

-          Service dan content yang dimiliki 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar